Abstract

Dalam menjalankan kegiatan melaut, nelayan kerapkali berhadapan dengan risiko kecelakaan kerja. Secara umum, dua faktor penyebab kecelakaan yaitu tindakan tidak aman dan kondisi tidak aman. Aktifitas kerja nelayan Pantura Indramayu, tidak luput dari risiko kecelakaan kerja. Dari tahun 2013 sampai Juni 2014 di pelabuhan Karangsong Indramayu tercatat 29 kasus kecelakaan dengan korban 39 hilang/meninggal dunia. Studi dilakukan guna menganalisis faktor risiko terjadinya kecelakaan kerja nelayan Pantura. Populasi penelitian adalah nelayan Pantura, dengan jumlah sampel kasus dan control sebanyak 116. Variabel terikat adalah kejadian kecelakaan, varibel bebas terdiri dari action dan condition. Desain studi kasus kontrol dengan alat pengumpul data kuesioner. Analisis dengan uji statistic regresi linier ganda. Hasil studi diperoleh terdapat hubungan yang bermakna (α=5%) antara unsafety action dengan kecelakaan kerja (p=0,000) dengan odds ratio 8,25. Beberapa factor risiko unsafety action setelah menghitung pengarunya secara bersama-sama adalah sub variable: menggunakan alat keselamatan yang rusak dengan odds ratio 6,577, dan bergurau ditempat kerja dengan odds ratio 6,331. Hal menarik dari penelitian didapat bahwa, bergurau ditempat kerja berisiko 6 kali untuk terjadinya kecelakaan dibandingkan yang tidak bergurau ditempat kerja.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call