Abstract

Antibiotik merupakan salah satu obat yang penggunaannya tertinggi di dunia. Penggunaan antibiotik yang relatif tinggi dapat meningkatkan resiko resistensi antibiotik. Berdasarkan beberapa penelitian di Indonesia penggunaan antibiotik di beberapa puskesmas menunjukan banyaknya penggunaan antibiotik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penggunaan antibiotik di puskesmas Pekan Heran pada tahun 2019-2022 dengan metode ATC/DDD dan melihat perubahan profil penggunaan antibiotic berdasarkan profil DU 90% yang dihitung dalam satuan DDD/1000 KPRJ. Dalam penelitian ini terdapat 8 antibiotik yang digunakan di Puskesmas Pekan Heran yaitu amoksisilin, clindamisin, eritromisin, cefixime, kontrimoksazol, metronidazol, kloramfenikol dan cefadroksil. Pengumpulan data di dapat dari Rekam Medik pasien Puskesmas Pekan Heran, pengolahan data menggunakan metode ATC/DDD yang diolah menggunakan microsoft excel. Hasil penelitian ini menunjukan kuantitas penggunaan antibiotic mengalami fluktuatif selama periode 2019-2022. Penggunaan obat antibiotic tertinggi yaitu pada tahun 2019 sebesar 708,233 DDD/1000 KPRJ, dan penggunaan terendah yaitu pada tahun 2021 sebesar 1,157 DDD/1000 KPRJ. Profil penggunaan antibiotik di Puskesmas Pekan Heran periode 2019-2022 berdasarkan DU 90% yaitu amoksisilin, eritromisin dan metronidazol. Amoksisilin adalah obat yang paling tertinggi yang digunakan dengan persentase pada tahun 2019 sebesar 48,006%, tahun 2020 sebesar 58,054%, tahun 2021 sebesar 27,072% dan tahun 2022 sebesar 28,437%.

Full Text
Paper version not known

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call

Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.