Abstract

Integrasi kecerdasan buatan (AI) dalam kedokteran gigi telah membawa kemajuan signifikan dalam diagnosis, perencanaan perawatan, dan peningkatan pelayanan kesehatan. Namun, kecepatan adopsinya memunculkan tantangan etis, seperti privasi data, proses pengambilan keputusan klinis, dan potensi pengurangan interaksi manusia. Penelitian ini bertujuan menganalisis implikasi etis dan tantangan hukum yang timbul dari penggunaan AI di kedokteran gigi. Metode yang digunakan adalah penelitian hukum normatif berbasis literatur dengan fokus pada regulasi dan konsep hukum terkait. Kajian ini menyoroti isu-isu seperti persetujuan berdasarkan informasi dan transparansi pengambilan keputusan, serta peran dokter gigi sebagai pengawas AI. Selain itu, kebutuhan mendesak akan kerangka hukum yang memastikan penggunaan AI secara etis dibahas, untuk memastikan teknologi ini meningkatkan pelayanan tanpa mengorbankan standar perawatan. Meskipun AI berpotensi meningkatkan akurasi dan efisiensi, dokter gigi harus memastikan keseimbangan antara inovasi dan kewajiban etis, serta pentingnya pedoman etis yang berkelanjutan.

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call

Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.