Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengalisa pola kesalahan artikulasi bunyi konsonan pada anak dengan sindrom autistik, berdasarkan posisi bunyi pada tuturan. Data penelitian didapatkan dari tiga anak autistik yang sudah memiliki kemampuan sosial di salah satu SLB di kota Bandung (Jawa Barat). Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, dengan pengambilan data menggunakan pendekatan wawancara, observasi, dan test artikulasi dengan flash Card sebagai medianya. Kemudian data di transkripsikan menjadi bentuk fonetik, data tersebut lalu di nilai oleh 3 orang penilai terkualifikasi di bidang Linguistik. Berdasarkan hasil penelitian, telihat bahwa ketiga anak autistik memiliki kesalahan pola artikulasi yang berbeda seperti dalam teori Bauman-Waengler (2004), meskipun mereka memiliki rentang usia yang sama (18 dan 19 tahun). Informan pertama menunjukan kesalahan artikulasi pola subtitusi, pola adisi dan pola omisi, informan kedua hanya menunjukan pola kesalahan artikulasi pola subtitusi dan pola omisi, sedangkan informan ketiga menunjukan bahwa dia melakukan pola kesalahan distorsi 14 bunyi konsonan. Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa kesalahan pola artikulasi bunyi konsonan pada anak sindrom autistik tidak dapat di generalisasikan. Karena setiap anak sindrom autistik unik dan memiliki cara tersendiri dalam mengartikulasikan bunyi konsonan.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call