Abstract

Dalam penelitian ini nantinya akan menganalisis pemikiran Al-Ghazali berasal dari golongan Timur dan Ibnu Rusyd berasal dari golongan Barat tentang logika (Burhani), yang mana memiliki perbedaan antara kedua tokoh tersebut menyangkutkan tentang epistimologi burhaninya, menurut pandangan Al-Ghazali wahyu itu memiliki kredibilitas yang pasti dibandingkan dengan akal, karena wahyu bersumber dari tuhan, nah disini Ibnu Rusyd berpandanganbahwa wahyu dan rasional itu saling melengkapi satu sama lain, karena tanpa rasional akal wahyu tidak akan dapat di pahami. Tujuan penelitian ini memberikan jawaban secara ilmiah tentang pemikiran kedua tokoh tersebut dalam hal filsafat Islam, serta memberikan bacaan refleksi untuk khalayak masyarakat secara umum. Metode yang digunaka dalam penelitian ini adalah (Library Research). Hasil dari penelitian ini menghasilkan empat model paradigma, 1) mengenai penjabaran epistimologi burhani baik mengenai sumber, metode dan verifikasinya, 2) pemikiran burhani menurut pendangan al-ghazali baik mengenai sumber, metode, verifikasi dan kedudukan wahyu, 3) pemikiran burhani menurut Ibnu Rusyd baik mengenai sumber, metode, verifikasi dan kedudukan wahyu, lalu akan di sajikan mengenai epistimologi kedua tokoh tersebut baik persaman dan perbedaan yang menyangkut dalam ranah epistimologi burhani, serta kedudukan akal tersediri dalam perspektif kedua tokoh tersebut.

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call

Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.