Abstract

The purpose of this study is examine the effect of environmental performance, type of industry and environmental media exposure on corporate financial performance in public companies listed on the Indonesia Stock Exchange during the period 2015-2017. The population used in this study are public companies or issuers other than financial service institutions or the banking and financial sectors listed on the Indonesia Stock Exchange. The data obtained is secondary data using library research. The sampling method used purposive sampling technique, obtained as many as 24 companies as a study sample for four years. The analysis in this study uses Statistical Product and Service Solutions (SPSS) software program version 24.0, where the statistical model used is multiple regression analysis. The results in this study are that environmental performance is good without and with the existence of moderating environmental media exposure variables having a significant and positive influence on corporate financial performance. While typr of industry is good without being moderated or moderating the variable environmental media exposure, it does not have a significant effect on corporate financial performance. For further research, it is recommended to enlarge the research sample not only limited to public companies or issuers other than financial service institutions, but also include public companies or issuers of the banking and financial sectors as research samples.

Highlights

  • Beberapa tahun terakhir ini, seringkali terjadinya bencana alam, perubahan iklim dan permasalahan lingkungan yang merupakan masalah yang sangat penting dan menjadi pusat perhatiaan pada saat ini oleh beberapa negara pada umumnya dan beberapa perusahaan pada khusunya

  • The purpose of this study is examine the effect of environmental performance

  • environmental media exposure on corporate financial performance in public companies listed on the Indonesia Stock Exchange during the period 2015-2017

Read more

Summary

PENDAHULUAN

Seringkali terjadinya bencana alam, perubahan iklim dan permasalahan lingkungan yang merupakan masalah yang sangat penting dan menjadi pusat perhatiaan pada saat ini oleh beberapa negara pada umumnya dan beberapa perusahaan pada khusunya. Menurut Deegan dan Unerman (2006), perspektif normatif teori stakeholder memiliki konsep untuk memperlakukan semua pemangku kepentingan yang sama dengan tidak memperhitungkan kekuatan rekening yang dimiliki oleh setiap pemangku kepentingan. Menurut Hasan (1998) yang dikutip dalam Deegan dan Unerman 2011, konsep ini akan meminta manajer untuk bekerja untuk manfaat dari semua pemangku kepentingan dan belum disebutkan tentang suatu perusahaan yang. Menurut teori ini, informasi kinerja sosial dan lingkungan harus diungkapkan sebagai bentuk tanggung jawab kepada seluruh stakeholder meskipun kekuatan yang dimiliki oleh para pemangku kepentingan, karena, pada kenyataannya, semua pemangku kepentingan memiliki hak yang sama untuk informasi perusahaan (Ali dan Rizwan 2013). Untuk perspektif manajerial dari teori stakeholder adalah konsep yang memperlakukan pemangku kepentingan dengan memperhatikan kekuatan masing-masing pemangku kepentingan (Ali dan Rizwan, 2013) dan kekuasaan tergantung pada sumber daya penting yang dimiliki oleh para pemangku kepentingan. Primer (misalnya pemegang saham, investor, karyawan, pelanggan, dan pemasok) adalah sekelompok orang di mana kerja sama mereka terus memiliki pengaruh yang signifikan pada kelangsungan hidup perusahaan, sedangkan sekunder adalah sekelompok orang yang tidak berhubungan dengan transaksi apapun dan tidak mempengaruhi untuk kelangsungan hidup perusahaan

Konsep Teori
METODE PENELITIAN
DEFINISI DAN PENGUKURAN OPERASIONAL Corporate Financial Performance
Teknik Analisis Data
HASIL DAN PEMBAHASAN
Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call