Abstract

Rural women are very dependent on the natural environment. However, in the majority of village resources that do not care about the role of women, increasingly increasing women's access and control of resources in the village and marginalized from the development process. Analysis of post-Indonesian Migrant Workers-Women (PMI-P) using the GIS (Geographic Information System) method and factor analysis in an effort to determine the empowerment program of Indonesian Migrant-Women Workers (PMI-P) in accordance with local wisdom. Women as housewives in addition to their role in helping husbands to find additional income for assistance are also responsible for managing the family economy. Those who survive with very affordable money can still eat well and survive. Acceptable women have an important role in efforts to increase family resilience. Based on the local wisdom of Druju Village, the researcher offers two business choices that make processed products made from batik and processed products made from corn. With the analysis of factors obtained by the results of the female respondents Druju Village prefers processing business products made from batik. Based on the empowerment capital determined by Druju Village, the strategy of empowering women workers is in accordance with the Aras Mezzo strategy, with the aim of empowering the establishment of a Joint Business Group (KUB) of processed products made from batik

Highlights

  • Ketahanan Pangan nasional merupakan isu strategis bagi Indonesia

  • Variabel mempengaruhi pilihan usaha : Tenaga kerja, Keuangan, alat produksi, bahan baku, pembuatan, Pemasaran, Produk, Harga

  • The Development Model of Woman Empowerment in Order to Increase Family’s Food Tenacity.JESP-Vop 9,No.1,March 2017. [21] Disnaker. 2018

Read more

Summary

PENDAHULUAN

Ketahanan Pangan nasional merupakan isu strategis bagi Indonesia. Upaya Pemantapan ketahanan pangan tidak terlepas dari penanganan kerawanan pangan karena kerawanan pangan bisa menjadi penyebab instabilitas ketahanan pangan. Hasil Penelitian sebelumnya mengungkapkan bahwa: mempunyai peran penting dalam ketahanan pangan keluarga, karena perempuan melakukan sebagian besar pekerjaan mengolah dan menyiapkan makanan keluarganya. Di wilayah Jawa Timur, pengiriman Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari Kabupaten Malang menempati urutan ketiga [21]. Dengan profesi sebagai Pekerja Migran, mereka berharap dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dan bisa menjadi masyarakat yang mandiri sehingga sudah tidak kembali menjadi Pekerja Migran lagi karena sudah membuka usaha sendiri di tempat asalnya. Penentuan sampel dan jumlah sampel menggunakan Multi Stage Cluster Sampling dan Criterion Based Selection Satuan sampel yang diambil adalah purna Pekerja Migran Indonesia-Perempuan (PMI-P) yang tidak bekerja dan atau tidak mempunyai usaha dengan jumlah sampel ditentukan berdasarkan survei untuk memperoleh data primer, karena belum tersedianya data sekunder tentang purna pekerja migran yang sudah menetap kembali di daerah asalnya. Teknik Analisis Data Analisis terhadap kondisi purna Pekerja Migran-Perempuan (PMI-P) menggunakan metode GIS ( Geographic Information System) dan analisis faktor dalam upaya menentukan program program pemberdayaan purna Pekerja Migran-Perempuan (PMI-P) yang sesuai dengan kearifan lokal

HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis Faktor Pilihan Usaha Produk Olahan Berbahan Kain Batik
Pilihan Usaha Produk Olahan Berbahan Jagung
Findings
KESIMPULAN
Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call