Abstract

Pendidikan merupakan sarana untuk menciptakan generasi muda yang unggul dan berkarakter. Ekstrakurikuler salah satu bagian dari pendidikan itu sendiri memiliki tujuan untuk mewadahi setiap peserta didik untuk mengembangkan potensi nya sesuai dengan minat, bakat dan keinginannya. Ekstrakurikuler kepramukaan menjadi salah satu kegiatan yang menjadi pembentuk karakter peserta didik. Namun dalam perjalanannya ekstrakurikuler kepramukaan yang sebelumnya diwajibkan untuk diselenggarakan oleh sekolah dan wajib diikuti peserta didik, kini telah tidak wajib lagi diikuti oleh peserta didik. Oleh karena itu, bagaimana jika kebijakan ini dilihat dari dari relevansinya dengan filsafat pendidikan humanisme. Metode Penelitian yang dipakai ialah pendekatan kualitatif deskriptif yang diperpadukan dengan metode studi literatur dan teknik analisis isi konten. Hasil dan pembahasan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa Kebijakan yang diambil oleh Mendikbud Ristek mengenai tidak diwajibkannya lagi peserta didik untuk mengikuti pramuka sangat sejalan dengan filsafat pendidikan humanisme yang lebih menekankan kebebasan untuk memilih apa yang menjadi minat dan keinginan peserta didik.

Full Text
Paper version not known

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call

Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.