Abstract

Daun salam (Syzygium polyanthum) merupakan salah satu tanaman yang sering digunakan sebagai obat. Daun salam mengandung senyawa metabolit sekunder golongan tanin, alkaloid, steroid, flavonoid, triterpenoin, saponin, monoterpen, kuinon, dan seskuiterpen. Daun salam biasa dimanfaatkan sebagai pengobatan tradisional karena memiliki aktivitas farmakologis antara lain : antihipertensi, antimikroba, dan antidiare. Penelitian ada beberapa tahapan yaitu skrining fitokimia pada simplisia dan ekstrak, sintesis NADES dengan metode pengadukan dan pemanasan, uji fisikokimia NADES berupa uji densitas dan viskositas terhadap suhu, ekstraksi berbantu ultrasonik dengan menggunakan pelarut etanol dan NADES, uji TPC dengan metode Folin-Ciocalteu, uji TFC dengan metode kompleks AlCl3, uji aktivitas antioksidan dengan metode DPPH, serta penentuan besarnya korelasi TPC dan TFC dengan aktivitas antioksidan (IC50) menggunakan korelasi Pearson. Hasil ekstraksi berkisar 22-52% (v/v). Pelarut NADES ChCa memiliki nilai densitas dan parameter viskositas tertinggi sebesar 1,22 g/mL dan 1,171 mPa.s. Hasil uji TPC menunjukkan ekstrak ChOa memiliki nilai tertinggi sebesar 278,292 ± 25,5257 mg GAE/g sampel. Hasil uji TFC menunjukkan ekstrak etanol memiliki nilai tertinggi sebesar 6,579 ± 0,450 mg QE/g sampel. Ekstrak ChOa memiliki aktivitas antioksidan terkuat dengan nilai IC50 sebesar 5,657 mL/L. Terdapat korelasi yang kuat antara kandungan total fenol dengan nilai IC50.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call