Abstract

Bahasa Sunda merupakan bahasa yang termasuk ke dalam rumpun bahasa Austronesia dan memiliki ciri sebagai bahas Austronesia yang melibatkan afiksasi dan membentuk komposisi dalam verba dan nomina. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pembentukan tata nama tempat di kecamatan Cidaun berdasarkan bentuk, referen, serta bagaimana peran studi toponimi dengan kearifan lokal dalam ranah etnolinguistik. Penamaan tempat bagi orang Sunda memiliki latar belakang yang umumnya memiliki nilai historis, seperti pada nama sungai Cipangumbahan yang berarti ci ‘air’ dan ngumbah ‘mencuci’. Nama Cipangumbahan terdapat infiks -ng- yang menunjukkan kalimat aktif, sehingga bermakna ‘sungai tempat mencuci’ dan sufiks -an sebagai penanda tempat. Metode deskriptif kualitatif digunakan dalam penelitian ini, dengan melakukan observasi wilayah penelitian. Selanjutnya dilakukan metode penelitian dengan tahap pengumpulan data penelusuran sumber melalui teknik wawancara, pengoleksian data nama-nama kampung melalui penelusuran peta daring (https://geoservices.big.go.id/petarbi/, https://mapcarta.com/Map, dan https://gis.dukcapil.kemendagri. go.id/peta/), data administratif instansi pemerintahan, serta penelusuran lapangan dengan wawancara. Setelah data diperoleh, digunakan teknik analisis data dengan tahap penyeleksian data, pengklasifikasian dan penganalisisan data, dan penyimpulan hasil analisis. Toponimi tidak hanya mengenai studi tentang nama, namun membahas pula mengenai cara berpikir masyarakat dalam menamai sesuatu dan menjadi perwujudan pelestarian budaya lisan.Kata Kunci: toponimi; Cidaun; Jawa Barat; etnolinguistik; tata nama.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call