Abstract

Stunting adalah salah satu masalah yang terjadi pada balita. Yang dimana stunting merupakan kondisi balita yang mengalami kekurangan asupan gizi dalam jangka waktu yang panjang sehingga anak mengalami gangguan pada masa pertumbuhan yang dimana tinggi badan lebih pendek dari standar usia. Pola pemberian makan menentukan asupan nutrisi yang masuk ke dalam tubuh anak. Jika pola pemberian makan kurang baik otomatis asupan zat gizi yang masuk masih belum terpenuhi. Tujuan penelitian ini untuk mengeksplorasi pola pemberian makan balita stunting dan non stunting guna mengetahui sebab akibat dari pola pemberian makan terhadap balita. Dengan begitu peneliti dapat memberikan refleksi terhadap orang tua atau calon ibu mengenai pentingnya pola pemberian makan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologi yang merupakan penelitian yang didasari dari pengalaman individu. Yang dimana pengambilan data sesuai dengan pengalaman orang tua mengatur pola makan balita. Lokasi penelitian dilakukan di Desa Legung Barat Kabupaten Sumenep. Proses pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi lapangan dan wawancara mendalam. Hasil dari penelitian eksplorasi pola pemberian makan terdapat perbedaan antara pola balita stunting dan non stunting yaitu mencakup nutrisi yang diberikan, frekuensi makan, dan jenis makanan. Dan dapat disimpulkan bahwa baik buruknya pola pemberian makan akan berdampak pada tumbuh kembang balita.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call