Abstract

Campus is a place to study educated people who are familiar with books. The existence of bookstores in the campus area is very common. On the other hand, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, as one of the well-known campuses close to the capital, is not surrounded by bookstores. As a source of student information, some students rarely buy printed books and rely more on the internet. This condition resulted in several bookstores around campus starting to close. Based on this background, this study seeks to answer how the existence of publishing products as a source of information for students, especially students of UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. This article also discusses the fate of publishing today and how the strategies used by publishers to maintain their existence amidst the onslaught of digitization. The research method used is a qualitative method through case studies. Researchers collected data using document review, focus group discussion and observation. The results of this study indicate a decline in sales of printed books on the market. Nevertheless, publishing as a company strives to produce strategic steps to increase public buying interest in printed books. This research also focuses on students' reading interest in the digital era. This study concludes six strategies that publishers must undertake to increase the sales circulation of publishing products, namely prioritizing visual design, collaborating with digital media, reaching out to writers with viral work on social media. increasing the scale of the readership by attracting clicks on a managed website involves interaction between the reader community and publishers and building cooperation with reputable reviewers. Keywords: publishing strategy; source of literacy; digital era; bookstore; college student ABSTRAKKampus merupakan tempat belajar para terdidik yang akrab dengan buku. Keberadaan toko buku di area kampus sangat lazim ditemukan. Di sisi lain, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai salah satu kampus ternama yang dekat dengan ibukota tidak banyak dikelilingi oleh toko buku. Sebagai sumber informasi mahasiswa, sebagian dari mahasiswa sangat jarang membeli buku cetak dan lebih banyak mengandalkan internet. Kondisi ini mengakibatkan beberapa toko buku di sekitar kampus mulai tutup. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penelitian ini berupaya untuk menjawab bagaimana eksistensi produk penerbitan sebagai sumber informasi mahasiswa khususnya mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Artikel ini juga membahas tentang nasib penerbitan saat ini dan bagaimana strategi yang digunakan oleh penerbitan untuk tetap mempertahankan eksistensi di tengah gempuran digitalisasi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif melalui studi kasus. Peneliti mengumpulkan data menggunakan telaah dokumen, focus grup discussion dan observasi. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya penurunan penjualan buku cetak di sejumlah toko buku. Kendati demikian, penerbitan sebagai perusahaan berupaya untuk menghasilkan langkah-langkah strategis untuk meningkatkan minat beli masyarakat terhadap buku cetak. Penelitian ini juga menyoroti tentang minat baca mahasiswa di era digital. Penelitian ini menyimpulkan enam strategi yang harus dilakukan penerbit untuk meningkatkan oplah penjualan. Strategi yang perlu dilakukan yaitu produk penerbitan perlu mengutamakan desain visual, berkolaborasi dengan media digital, menjangkau penulis dengan karya viral di media sosial, meningkatkan skala besaran pembaca dengan menarik klik atas situs website yang dikelola, melibatkan interaksi antara komunitas pembaca dan penerbit, serta membangun kerja sama dengan reviewer bereputasi baik.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call