Abstract

Adanya teori naskh telah memberikan dampak yang begitu besar terhadap pergulatan pemikiran mengenai penyelesain ayat-ayat yang dinilai sangat bertentangan dan tidak bisa dikompromikan. Mereka menggunakan teori naskh sebagai alternatif untuk menyelesaikan ayat-ayat yang sifatnya kontradiktif, salah satunya Jasser Auda. Penelitian ini akan memaparkan sekaligus menjawab eksistensi naskh prespektif Jasser Auda serta kaitannya dengan QS al-Taubah [9]: 5) yang sering dianggap telah menaskh ayat yang lainnya, sehingga dengan penelitian ini diharapkan dapat memberikan solusi dalam menyikapi ayat-ayat yang secara lahiriah dinilai kontradiktif. Menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan data kepustakaan (library research) secara holistik, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Jasser Auda termasuk pemikir kontemporer yang menolakk naskh dalam al-Qur’an dan eksistensinya sebagai metode dalam ta’āruḍ al-adillah berdasarkan beberapa argumen yang dibangun olehnya. Oleh karena itu, Auda menawarkan sebuah metode alternatif yaitu analisis sistem (systems approach) dengan penekanan pada fitur wholeness (kemenyeluruhan) dan fitur multidimensionality (berpikir keagamaan yang melibatkan berbagai dimensi). Dengan menggunakan fitur yang ditawarkan Auda, kesimpulan yang didapatkan dari analisis terhadap QS al-Taubah [9]: 5) adalah ayat tersebut tidak bertentangan dengan ayat-ayat lainnya.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call