Abstract

Problem krisis korupsi di Indonesia sudah sampai pada taraf membahayakan dan harus mendapatkan perhatian dari semua pihak, termasuk pendidikan tinggi. Kalau tidak diselesaikan secara serius, korupsi di Indonesia dapat membawa negara Indonesia menuju kehancuran. Studi ini memang hanya mengkaji tentang ekosistem pendidikan antikorupsi di perguruan tinggi keagamaan, tetapi studi ini terkait dengan kelangsungan hidup bangsa dan negara Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ekosistem pendidikan antikorupsi di PTKIN (Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri). Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data diambil melalui angket dengan indikator (1) jaringan penciptaan nilai-nilai antikorupsi (value-creating networks); (2) sistem tata kelola yang bersih dan transparan (a governance system), dan (3) kesadaran kolektif perlunya gerakan untuk melawan korupsi (shared logic). Angket disebar melalui google form dengan responden para Wakil Rektor II (bidang administrasi umum, perencanaan dan keuangan) dan kepala SPI (Satuan Pengawas Internal) di PTKIN. Hasil penelitian ini membuktikan karakteristik ekosistem pendidikan di PTKIN cukup suportif bagi pendidikan antikorupsi, dengan skor rerata 3,4833 (kategori skor C). Meskipun cukup suportif, capaian tersebut masih belum memenuhi expektasi masyarakat. Oleh karena itu diperlukan regulasi yang lebih tegas dan komitmen pimpinan PTKIN untuk membangun ekosistem pendidikan antikorupsi yang lebih baik.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call