Abstract

Peningkatan berat badan intradialitik akibat ketidakpatuhan asupan cairan pasien yang menjalani hemodialisa berdampak pada terjadinya penumpukan cairan secara kronis dan berisiko terhadap gangguan pada kardiovaskuler dan hipertensi, serta meningkatkan mortalitas dan morbiditas pada pasien dengan gagal ginjal kronik. Dukungan sosial menjadi salah satu faktor yang mendukung kepatuhan pasien dalam menjalankan terapi. Penelitian ini menggunakan rancangan mixed methods dengan desain sequential explanatory. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa di RSU Kabupaten Tangerang. Jumlah sampel kuantitatif dipilih menggunakan tehnik total sampling sebanyak 76 orang dan jumlah sampel kualitatif diambil secara purposive sampling sebanyak 6 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan Chronic Kidney Disease Self-Efficacy Instrument dan Multidimentional Scale Perceived Social Support, serta wawancara. Analisis data kuantitatif dengan analisis deskriptif dan korelasi pearson. Analisis data kualitatif menggunakan teknik analisis model Miles dan Huberman. Hasil Uji korelasi Pearson, ada hubungan antara efikasi dan dukungan sosial dengan kepatuhan pembatasan cairan (r=0.476 p= 0.001) dan (r=0.308 p= 0.007). Berdasarkan hasil wawancara mendalam didapatkan bahwa rasa haus menjadi penyebab ketidakpatuhan menjalankan program pembatasan asupan cairan. Diharapkan rumah sakit memberikan ruang khusus kepada keluarga pasien dan perawat memberi motivasi yang tinggi kepada pasien dalam menjalankan regimen terapinya.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call