Abstract

Kecoak Jerman (Blattella germanica L.), adalah serangga pengganggu permukiman dan vektor berbagai macam penyakit. Dalam rangka pengendalian populasinya, saat ini mulai dikembangkan model alternatif pengendalian kimiawi umpan beracun dengan bahan aktif Fipronil 0,03%. Guna meningkatkan efektifitas umpan dalam mengendalikan kecoak Jerman, perlu dikembangkan kombinasi fipronil 0.03% dengan umpan berfagostimulan pisang, durian, gula erythisol, dan formulasi gula, oleh karena itu kajian tentang hal ini perlu dilakukan. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan rancangan acak kelompok (RAK), lima perlakuan berupa perlakuan A: umpan dengan kombinasi fagostimulan pisang dan 0,03% fipronil, B: umpan dengan kombinasi fagostimulan durian dan 0,03% fipronil, C: umpan dengan kombinasi fagostimulan gula erythisol dan 0,03% fipronil, D: umpan dengan kombinasi fagostimulan gula dan 0,03% fipronil, K: umpan dengan kombinasi matriks dan fipronil 0,03% (kontrol positif) digunakan untuk uji ketertarikan, serta umpan dengan matriks tanpa fipronil 0,03% (kontrol negatif) digunakan untuk uji mortalitas. Hasil pengamatan pada uji ketertarikan memproleh hasil rata-rata untuk umpan berfagostimulan durian, pisang, formulasi gula, gula erytrisol dan kontrol berturut-turut yaitu 20%, 20%, 21,6%, 12,4% dan 22,8%, sedangkan hasil pengamatan untuk bobot umpan yang dikonsumsi hasil rata-ratanya untuk umpan berfagostimulan durian 0.29g, pisang 0.31g, formulasi gula 0.28g, gula erytrisol 0.26g dan kontrol 0.24g. Namun berdasarkan uji statistik hasil uji ketertarikan dengan uji konsumsi umpan antar perlakuan menunjukkan perbedaan tidak nyata (p>0.05). Hasil uji mortalitas menunjukkan rata-rata kematian kecoak jerman untuk umpan dengan fagostimulan durian, pisang, formulasi gula, gula erytrisol dan kontrol berturut-turut yaitu 98%, 100%, 98%, 98% dan 20%, berdasarkan hasil uji statistik terdapat perbedaan yang nyata (p<0.05), dimana perbedaan bardasarkan uji Duncan terdapat diantara perlakuan dengan kontrol.

Highlights

  • Kecoak Jerman (Blattella germanica L.), adalah serangga pengganggu permukiman dan vektor berbagai macam penyakit

  • a fipronil 0.03% combination needs to be developed with a phagostimulant bait of bananas

  • This study used an experimental method with a randomized block design

Read more

Summary

MATERI DAN METODE

Pemeliharaan Kecoak Jerman Pemeliharaan kecoak Jerman di lakukan berdasarkan metode Ahmad dan Suliyat (2011) pada wadah plastik berdiameter 32 cm (Gambar 1). Pemberian umpan beracun dilakukan dengan metode umpan (feeding method) yang diletakkan dalam suatu arena uji. Parameter yang diukur untuk efektifitas umpan yaitu kehadiran yang merupakan Jumlah individu kecoak Jerman yang mendatangi setiap umpan dengan fagostimulan berbeda, mortalitas kecoak (kematian kecoak) yang mengkonsumsi umpan gel beracun, dan konsumsi umpan (feeding index). Dilakukan aklimasi kecoak jerman jantan sebanyak 50 ekor yang dimasukan ke dalam arena uji 5 chamber selama ±30 menit. Data uji ini digunakan untuk mengetahui kehadiran kecoak jerman pada masing-masing umpan. Kecoak jerman jantan strain VCRU yang telah dipuasakan selama 1 x 24 jam masing-masing berjumlah 10 ekor dimasukan ke dalam toples plastik berdiameter 15 cm untuk setiap pelakuan. Hasil dari konsumsi umpan kemudian digunakan untuk menghitung feeding indeks menggunakan rumus: Pakan perlakuan yang dikonsumsi (g)−pakan kontrol (g). Apabila hasil menunjukkan beda nyata antar perlakuan, maka di lakukan uji lanjut menggunakan uji Duncan pada p

HASIL DAN PEMBAHASAN
DAFTAR REFERENSI
Development and Reproduction of the German
Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call