Abstract

Kecoak Jerman (Blattella germanica L.) merupakan salah satu serangga hama permukiman yang penting, karena peranannya sebagai vektor penyakit. Untuk mengurangi populasinya, dapat digunakan dengan teknik pengumpanan. Namun belakangan ini muncul perilaku glucose aversion pada kecoak Jerman terhadap umpan komersial berbasis glukosa sebagai fagostimulan. Oleh karena itu perlu dilakukan kaji ulang terhadap fagostimulan sebagai komponen umpan untuk meminimalisir kegagalan pengendalian kecoak Jerman berbasis umpan dengan menggunakan kecoak Jerman jantan strain VCRU (Vector Control Research Unit). Langkah awal untuk membuat formulasi umpan tersebut adalah mencari fagostimulan yang paling disukai oleh kecoak Jerman. Bahan yang digunakan sebagai fagostimulan adalah gula, durian, erythritol, dan pisang.
 Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui perilaku memilih kecoak Jerman terhadap umpan dengan fagostimulan yang berbeda dan puncak aktivitas makan pada kecoak Jerman. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan pemberian fagostimulan dan diulang sebanyak 4 kali yang terbagi menjadi empat arena uji. Perlakuan terdiri dari umpan yang masing-masing mengandung gula, durian, erythritol, dan pisang sebagai fagostimulan. Pengamatan perilaku menggunakan metode behavior sampling yang dicatat secara continuous recording selama 24 jam menggunakan kamera Closed Circuit Television (CCTV). Parameter yang diukur berupa latensi, frekuensi, durasi, dan puncak aktivitas makan dari kecoak Jerman. Data yang diperoleh dianalisis dengan ANOVA pada p<0.05.
 Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa perilaku memilih kecoak jantan strain VCRU terhadap umpan tidak berbeda nyata (p>0.05) dan tertarik dengan semua umpan yang diberikan, tetapi umpan gel dengan fagostimulan gula merupakan umpan yang lebih disukai dengan melihat ketiga parameter latensi, frekuensi, dan durasi. Hasil rata-rata latensi pada strain VCRU menuju gel durian selama 17 menit, rata-rata frekuensi kunjungan terbanyak ke gel gula pada strain VCRU sebanyak 10 kali, rata-rata durasi terlama pada gel gula strain VCRU selama 1 menit 46 detik dan puncak aktivitas makan strain VCRU terjadi antara pukul 17.00 – 20.00.

Highlights

  • Abstrak Kecoak Jerman (Blattella germanica L.) merupakan salah satu serangga hama permukiman yang penting, karena peranannya sebagai vektor penyakit

  • The results showed that the behavior of selecting cockroaches from the VCRU strain on the bait was not significantly different (p

  • Behavioral and Physiological Resistance of The German Cockroach to Gel Bait (Dictyoptera: Blattellidae)

Read more

Summary

Cara Kerja Pemeliharaan kecoak Jerman

Kecoak dipelihara dan dibiakkan di laboratorium Entomologi-Parasitologi Fakultas Biologi UNSOED sejak bulan Mei 2018, pemeliharaan dilakukan dengan memisahkan. Masing-masing strain ke dalam toples plastik yang ditutup menggunakan kain, pada bagian atas toples diolesi campuran vaseline dan minyak agar kecoak tidak dapat naik. Pengolesan dan pemberian pakan dilakukan setiap 5 hari sekali. Pakan yang diberikan selama pemeliharaan berupa pelet (catfood). Umpan dasar yang digunakan berupa gel, berbahan dasar agar-agar (nutrijel) plain yang dimasak menggunakan air. Setelah dimasak agaragar didinginkan sampai temperatur 600C kemudian dicampurkan dengan gula, durian, pisang, dan erytrisol. Bahan-bahan yang telah dicampurkan kemudian dihaluskan menggunakan blender, setelah halus bahan-bahan tersebut dituang pada cup plastik. Bahan yang telah tercampur berupa gel gula, gel pisang, gel durian, dan gel erytrisol siap digunakan

Pengamatan perilaku preferensi
HASIL DAN PEMBAHASAN Latensi Menuju Umpan
Gel Gula Gel Durian Gel Erythritol
Gel Durian Gel Erythritol Gel Pisang
Gel gula Gel durian Gel erythritol Gel pisang
SIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR REFERENSI
Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call