Abstract

Latar Belakang: Kasus kanker serviks hanya sekitar 5% dari total keseluruhan yang bisa dideteksi pada stadium awal. Kesadaran melakukan deteksi dini kanker serviks masih rendah, padahal deteksi sedini mungkin sangat penting dilakukan untuk mendeteksi adanya kanker serviks pada wanita. Keterlambatan diagnosa inilah yang menyebabkan angka kematian penderita kanker serviks ini semakin tinggi. Tujuan: Mengetahui efektivitas pendidikan kesehatan kanker serviks melalui whatsapp group terhadap pengetahuan dan motivasi pemeriksaan inspeksi visual asam asetat (IVA) pada masa pandemi di Desa Giwangretno. Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimen dengan pre-test and post-test with control grup desaign. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 86 responden yang dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Sampel yang diambil menggunakan cluster sampling kemudian purposive sampling. Analisa data meliputi analisa univariat dan analisa bivariat dengan uji wilcoxon dan mann whitney. Hasil penelitian: Hasil uji wilcoxon pengetahuan pada kelompok intervensi didapatkan nilai (p=0,000) dan kontrol nilai (p=0,000). Sedangkan hasil uji wilcoxon motivasi pada kelompok intervensi didapatkan nilai (p=0,000) dan kontrol (p=0,000). Hasil uji mann whitney pengetahuan diperoleh nilai (p=0,000) dan motivasi (p=0,007). Kesimpulan: Ada pengaruh pendidikan kesehatan kanker serviks melalui whatsapp group terhadap pengetahuan dan motivasi pemeriksaan IVA di Desa Giwangretno. Rekomendasi: Pihak tenaga kesehatan dan kader mampu meningkatkan promosi kesehatan deteksi dini kanker serviks dengan pemeriksaan IVA menggunakan media sosial.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call