Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas model Problem Based Learning dengan pembanding model pembelajaran langsung ditinjau dari kemampuan pemecahan masalah matematika. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Pajangan dengan mengambil sampel siswa kelas X MIPA 2 sebagai kelas eksperimen dan kelas X MIPA 1 sebagai kelas kontrol. Jenis penelitian ini menggunakan Quasi Eksperiment (eksperimen semu) dengan desain penelitian The Nonequivalent Posttest-Only Control Group Design. Analisis data yang dilakukan yaitu analisis data uji coba soal posttest kemampuan pemecahan masalah matematika, analisis data hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran dengan model Problem Based Learning dan model pembelajaran langsung, dan analisis data hasil posttest kemampuan pemecahan masalah matematika yang meliputi uji normalitas dengan menggunakan uji Kolmogorov Smirnov serta uji hipotesis dengan menggunakan uji T dengan taraf signifikansi α = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua kelas dalam keadaan awal yang setimbang. Berdasarkan uji normalitas nilai posttest kemampuan pemecahan masalah matematika pada kelas eksperimen diperoleh nilai sig. 0,057 > α dan pada kelas kontrol diperoleh nilai sig. 0,200 > α, sehingga kedua kelas berdistribusi normal. Berdasarkan uji T nilai posttest kemampuan pemecahan masalah matematika pada kedua kelas diperoleh > , sehingga dapat disimpulkan bahwa model Problem Based Learning lebih efektiv daripada model pembelajaran langsung ditinjau dari kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas X MIPA SMA Negeri 1 Pajangan Bantul.

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call

Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.