Abstract
Hipertensi merupakan salah satu faktor risiko yang paling berpengaruh terhadap kejadian penyakit jantung dan pembuluh darah. Kurangnya pengetahuan tentang penatalaksanaan hipetensi menjadi faktor penyebabnya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektifitas guided imagery dan slow deep breathing terhadap penurunan tekanan darah pada pasien hipertensi. Penelitian ini menggunakan desain Quasi Eksperimental Design dengan rancangan non equivalent pretest-posttest design dan Group Comparasion, dengan teknik consecutive sampling, besar sample 30 responden yang dibagi menjadi 2 kelompok yaitu Guided Imagery dan Slow Deep Breathing. Setiap kelompok mendapatkan perlakuan selama 15 menit dilakukan sehari sekali selama tiga hari, setiap perlakuan dilakukan pengukuran tekanan darah sebelum dan sesudah. Hasil penelitian menggunakan uji dependent t-test, wilcoxon sign rank test, two sampel independednt t-test, dan U Mann Whitney test menunjukan bahwa tekanan darah sistolik diatolik pada masing-masing kelompok mengalami penurunan, pada Guided Imagery 4,07 mmHg dan 3,4 mmHg (p value is 0,000), Slow Deep Breathing 8 mmHg dan 6,8 mmHg (p value is 0,000; 0,001). Disimpulkan bahwa Slow Deep Breathing lebih efektif daripada Guided Imagery dalam menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi. Sebagai perawat diharapkan dapat menerapkan terapi nonfarmakologis seperti latihan Guided Imagery dan Slow Deep Breathing sebagai pendamping terapi farmakologi penurun tekanan darah.
Highlights
Abstrak: Hipertensi merupakan salah satu faktor risiko yang paling berpengaruh terhadap kejadian penyakit jantung dan pembuluh darah
great samples 30 respondents divided into 2 groups namely Guided Imagery
U Mann Whitney test showed that diatolic systolic blood pressure in each group decreased
Summary
Penelitian ini menggunakan Quasi- breathing menggunakan uji Two Sampel experimental Design dengan menggunakan Independent t-tes dan uji Mann Whitney test. Rancangan non equivalent pretest-posttest design dan Group Comparasion. Populasi dalam penelitian ini Tabel 1 distribusi jenis kelamin responden adalah semua pasien hipertensi yang rawat inap, Jenis Kelamin hasil studi pendahuluan didapatkan rata-rata Laki-laki
Talk to us
Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have