Abstract

Obat menjadi salah satu bagian penting yang tidak terpisahkan dalam pelayanan kesehatan. Penyebab masalah kesehatan yang seringkali terjadi, salah satunya adalah penggunaan obat yang tidak rasional, sehingga mengakibatkan terapi menjadi kurang efektif dan tidak efisien. Gerakan keluarga sadar obat (GKSO) merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, serta meningkatkan kecerdasan masyarakat dalam berperilaku sehat, khususnya yang berkaitan dengan obat. Bentuk program edukasi yang terkait dengan obat diantaranya adalah DAGUSIBU (Dapatkan, Gunakan, Simpan, dan Buang) dan BUD (Beyond Use Date). Program DAGUSIBU dilaksanakan sebagai upaya untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam menggunakan serta mengelola obat, sedangkan BUD merupakan batas waktu penggunaan suatu produk obat setelah diracik atau disiapkan atau setelah kemasan primernya dibuka/dirusak. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang DAGUSIBU dan BUD. Metode yang digunakan dalam kegiatan penyuluhan dilakukan dengan penyampaian materi dalam bentuk power point, video, membagikan leaflet, diikuti dengan sesi diskusi dan tanya jawab dengan peserta, serta dilakukan pretest dan post-test untuk menilai pengetahuan dan pemahaman peserta terkait DAGUSIBU dan BUD. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dihadiri oleh 28 peserta yang terdiri dari lansia, ibu posyandu balita dan kader posyandu di Desa Musuk, Kabupaten Boyolali. Setelah diberikan edukasi tentang DAGUSIBU dan BUD tingkat pengetahuan masyarakat mengalami peningkatan, terlihat dari hasil post test yang mengalami peningkatan dibandingkan dengan hasil pretest. 

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call