Abstract
Tujuan: Untuk menjelaskan gambaran faktor lingkungan fisik meliputi: suhu, kelembaban, kecepatan angin dan curah hujan, dan menganalisis secara spasial dan temporal pengaruhnya terhadap kejadian malaria di Kabupaten Banjarnegara tahun 2011-2015. Metode: Penelitian ini menggunakan desain studi ekologi dengan pendekatan spasial-temporal. Data yang digunakan adalah data time series bulan kejadian malaria dan faktor lingkungan fisik di Kabupaten Banjarnegara tahun 2011-2015. Model regresi poisson dan binomial negatif digunakan untuk menganalisis pengaruh faktor lingkungan fisik dengan kejadian malaria berdasrakan hasil pemilihan model terbaik dengan melihat nilai Akaike’s Information Criteria (AIC) dan Bayesian Information Criteria (BIC). Data faktor lingkungan fisik dilakukan interpolasi menggunakan metode IDW ( Inverse Distance Weighting ) pada software Sistem Informasi Geografis. Hasil: Rata-rata suhu udara dan kelembaban udara dari tahun 2011-2015 berturut-turut 25,79 o C dan 87,37%, sedangkan rata-rata kecepatan angin dan curah hujan berturut-turut 26,07 km/h, 276,02 mm. Analisis statistik, grafik/ time trend , dan spasial menunjukkan bahwa ada hubungan antara suhu, kelembaban, kecepatan angin dan curah hujan dengan kejadian malaria di Kabupaten Banjarnegara. Hasil analisis regresi binomial negatif menunjukkan bahwa secara bermakna suhu pada bulan yang sama (P= 0,036), suhu pada dua bulan sebelumnya (P=0,022) berkorelasi negatif berturut-turut dengan Estimate Value (-0,273, -0,319) sedangkan curah hujan pada satu bulan sebelumnya (P=0,0001) berkorelasi positif dengan Estimate value (0,002) terhadap kejadian malaria di Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011-2015. Hasil analisis spasial menunjukkan bahwa kasus tertinggi malaria berada di Kecamatan Banjarmangu, Punggelan dan Pagedongan dengan kisaran suhu 25,64 o C-26,77 o C, kisaran kelembaban 86,07%-88,41%, kisaran kecepatan angin 18,71km/h-28,30km/h, dan kisaran curah hujan 225,25mm-318,24mm. Simpulan: Suhu pada bulan yang sama, dan suhu pada dua bulan sebelumnya memiliki pengaruh yang negatif terhadap kejadian malaria sedangkan curah hujan pada satu bulan sebelumnya memiliki pengaruh yang positif terhadap kejadian malaria di Kabupaten Banjarnegara. Maka, untuk mengatasi masalah kejadian malaria dan melaksanakan program penanggulangannya maka Pemerintah Daerah Kabupaten Banjarnegara perlu mempertimbangan faktor lingkungan fisik.
Paper version not known (Free)
Published Version
Talk to us
Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have