Abstract

Artikel ini difokuskan terhadap aksi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim yang dilakukan oleh masyarakat dalam upaya mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca. Salah satu caranya adalah dengan pemanfaatan limbah organik berupa kulit singkong dan kotoran sapi. Limbah kulit singkong dan kotoran sapi dapat diolah menjadi bahan bakar alternatif berupa Biobriket. Biobriket adalah energi terbarukan karena bahan bakunya dapat diperbarui secara terus-menerus. Penggunaan biobriket menghasilkan emisi yang lebih rendah dibandingkan dengan penggunaan kayu bakar atau batu bara. Kegiatan ini dilakukan di Desa Kemuning Lor dengan melibatkan masyarakat setempat. Pelaksanaan kegiatan meliputi sosialisasi dan pelatihan untuk masyarakat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode uji kualitatif deskriptif. Metode ini digunakan untuk mengetahui dan mengevaluasi pemahaman dan keterampilan masyarakat Desa Kemuning Lor. Pengukuran dilakukan melalui pre test (uji awal) sebelum pelatihan dan post test (uji akhir) setelah pelatihan. Hasil dari kegiatan menunjukkan peningkatan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dari yang sebelumnya tidak tahu menjadi cukup tahu dan tahu. Kegiatan ini diharapkan tidak hanya untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kesadaran masyarakat dalam pengolahan limbah, tetapi juga menumbuhkan pentingnya partisipasi aktif masyarakat dalam upaya pelestarian lingkungan dan ketergantungan pada bahan bakar fosil.

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call

Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.