Abstract

Studi ini bertujuan untuk mendalami dimensi keamanan manusia dalam konteks krisis Rohingya, dengan mengaplikasikan metode penelitian kualitatif. Penelitian ini menggali sejarah, demografi, dan dinamika politik yang membentuk krisis kompleks di Myanmar dan dampaknya di tingkat regional. Pendekatan kualitatif melibatkan wawancara mendalam, analisis konten, dan pengamatan terhadap situasi lapangan untuk memahami dampak krisis secara holistik. Hasil penelitian menyoroti bahwa penolakan kewarganegaraan dan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) terhadap komunitas Rohingya telah menciptakan tantangan serius terkait keamanan manusia. Ketidakpastian status kewarganegaraan mengakibatkan ketidakstabilan sosial dan ekonomi, membatasi akses ke pendidikan dan layanan kesehatan, serta meningkatkan risiko konflik internal. Penggunaan metode kualitatif memungkinkan pemahaman yang mendalam tentang dampak psikologis dan sosial pada masyarakat Rohingya, serta menyoroti aspirasi dan harapan mereka terkait keamanan dan keadilan. Penelitian ini merumuskan rekomendasi kebijakan yang didasarkan pada temuan kualitatif, menekankan perlunya respons internasional yang lebih terkoordinasi, perlindungan HAM yang lebih kuat, dan upaya pembangunan yang berkelanjutan untuk mengatasi krisis ini. Pendekatan kualitatif membuka ruang untuk pemahaman yang lebih mendalam terhadap kompleksitas krisis Rohingya, memungkinkan implementasi kebijakan yang lebih efektif dan berkelanjutan.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call