Abstract

Kegiatan pertambangan telah menimbulkan dampak rusaknya ekosistem di daerah pesisir dan gangguan aktivitas penangkapan nelayan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dinamika aktivitas penangkapan ikan, tingkat pendapatan, dan strategi adaptasi nelayan Desa Batuawu akibat kegiatan pertambangan. Responden diambil dengan metode sensus yakni sebanyak 18 Rumah Tangga Perikanan (RTP). Data primer dianalisis menggunakan analisis deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan penangkapan ikan umumnya dilakukan secara one day fishing. Pada musim puncak, rata-rata trip penangkapan 15 hari/bulan, sedangkan pada musim paceklik 5 sampai 10 trip/bulan. Ukuran rata-rata perahu lebih kecil dari 2 GT, dilengkapi dengan mesin antara 5,5 PK sampai 16 PK. Aktivitas pertambangan telah menyebabkan kekeruhan dan penurunan kualitas perairan, sehingga ikut berpengaruh pada penurunan hasil tangkapan nelayan. Lokasi penangkapan terjauh berada di sekitar perbatasan Buton Selatan ”Kokoe”, dan terdekat di sekitar Pulau Sagori. Sebagian besar nelayan yang mengakses daerah penangkapan yang lebih jauh, menggunakan rawai dasar dan panah untuk menangkap ikan-ikan demersal yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Hadirnya kegiatan pertambangan juga berpengaruh terhadap peningkatan permintaan ikan konsumsi, terutama untuk kebutuhan perusahaan, sehingga harga ikan menjadi lebih mahal. Disisi lain, kondisi tersebut berdampak negatif bagi masyarakat lokal, terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Pendapatan nelayan Desa Batuawu adalah Rp3.380.307 per bulan atau masih berada di atas Upah Minimum Kabupaten (UMK) Bombana. Strategi adaptasi yang dilakukan oleh nelayan dalam rangka menghadapi penurunan kondisi lingkungan pesisir yakni dengan merubah alat tangkap dan lokasi penangkapan, untuk menangkap ikan-ikan demersal yang memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call