Abstract

This study examines the impact of curriculum system changes on student behavior and character patterns at SMA Negeri 2 Batu, Kota Batu, related to the transition from Curriculum 13 to the Merdeka Curriculum. The Merdeka Curriculum is part of the Merdeka Belajar program, which aims to provide freedom to educational units, teachers, and students to develop their potential to the fullest. The results show that students face complex dilemmas. Although project-based learning in the Merdeka Curriculum offers a deeper learning experience, students face various challenges such as high workloads, risk of stress, and the "flood" of information through technology. Students must filter information, develop critical thinking skills, and maintain moral sensitivity. It is important for the education sector to pay attention to student welfare in implementing project-based learning. Measures such as managing workloads wisely, increasing access to resources, and psychological and social approaches can help reduce the negative impact of this curriculum change. The application of Pancasila values is also necessary to shape good attitudes, behavior, and morals in students. Thus, students can reap the maximum benefits of project-based learning without sacrificing their well-being and life balance. Penelitian ini menginvestigasi keterhubungan antara sistem kurikulum yang diberlakukan dengan pola perilaku dan karakter siswa di SMA Negeri 2 Batu, Kota Batu, terkait peralihan dari Kurikulum 13 ke Kurikulum Merdeka. Kurikulum Merdeka merupakan bagian dari program Merdeka Belajar yang bertujuan memberikan kebebasan kepada satuan pendidikan, guru, dan peserta didik untuk mengembangkan potensi mereka secara maksimal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa dihadapkan pada dilema kompleks. Meskipun pembelajaran berbasis proyek dalam Kurikulum Merdeka menawarkan pengalaman belajar yang lebih mendalam, siswa menghadapi berbagai tantangan seperti beban kerja yang tinggi, risiko stres, dan "bajirnya" informasi melalui teknologi. Siswa harus memfilter informasi, mengembangkan kemampuan kritis, dan menjaga kepekaan moral. Penting bagi pihak pendidikan untuk memperhatikan kesejahteraan siswa dalam mengimplementasikan pembelajaran berbasis proyek. Langkah-langkah seperti pengelolaan beban kerja yang bijaksana, peningkatan aksesibilitas sumber daya, serta pendekatan psikologis dan sosial dapat membantu mengurangi dampak negatif dari perubahan kurikulum ini. Penerapan nilai-nilai Pancasila juga diperlukan untuk membentuk sikap, perilaku, dan akhlak yang baik pada siswa. Dengan demikian, siswa dapat merasakan manfaat yang maksimal dari pembelajaran berbasis proyek tanpa mengorbankan kesejahteraan dan keseimbangan hidup mereka.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call