Abstract

Negative stigma towards difabled groups often hamperd community participation which requiered in creation of difabled-friendly environment . The study analyzes the success of Difabled Friendly Aren Village (KBRD) Program in mobilizing community participation to create inclusive environment. The study use qualitative research methods with descriptive approach within the framework analysis of induced participation. The study found that empowered Children with Special Needs (CSN) was able increasing communities' literacy regarding difabilities, eliminate the negative stigma towards CSN, and build the social capital between CSN and community. All of this simultaneously paves the way for increasing community participation in the program. Collaboration of multiple actors such as Permata Bunda Business Incubation (Inbis) (civil society), PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) (private sector), and local government leader played privotal role in realization of the KBRD. The study confirms the sandwich movement concept and the twintrack model according to the biopsychosocial paradigm. Stigma negatif terhadap kelompok difabel sering menghambat partisipasi masyarakat yang dibutuhkan dalam upaya mewujudkan lingkungan ramah difabel. Kajian ini menganalisis keberhasilan program Kampung Aren Ramah Difabel (KBRD) dalam menggalang partisipasi masyarakat mewujudkan lingkungan yang inklusif. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif dalam kerangka analisis penumbuhan partisipasi. Studi ini menemukan bahwa keberdayaan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) mampu meningkatkan literasi warga mengenai difabilitas, menghilangkan stigma negatif terhadap ABK, dan membangun modal sosial ABK dengan warga. Kesemuanya secara bersamaan membuka jalan untuk menumbuhkan partisipasi warga pada program KBRD. Kolaborasi aktor dari tiga sektor yaitu Inkubasi Bisnis (Inbis) Permata Bunda (masyarakat sipil), PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) (sektor swasta), dan tokoh pemerintah lokal berperan penting dalam penumbuhan partisipasi warga membangun KBRD. Studi ini mengkonfirmasi konsep sandwich movement dan model twintrack sesuai paradigma biopsikososial.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call