Abstract

When leaving the end of the second millennium and entering the beginning of the third millennium, humankind is faced with the phenomenon of conflict in the name of religion, both on a regional and global level. In modern history, there are so many conflicts that occur in the name of beliefs in different parts of the world. In the context of Indonesia, both of impacts of various conflicts and conflicts between various beliefs are rising to the surface ahead of the beginning of the third millennium to the present day. All this requires dialogue and open cooperation between religious communities. In the context of Indonesia, in order to contribute maximally to the good, and the progress of the nation and state, all religious people must be willing to engage in dialogue and cooperation in the social, cultural, economic, political, human quality of Indonesia and others. Therefore, we will explore the discourse of dialogue and cooperation among religious people in the perspective of Nurcholish Madjid.

Highlights

  • Abstrak: Ketika meninggali penghujung milenium kedua dan memasuki awal milenium ketiga, umat manusia disuguhkan dengan fenomena konflik atas nama agama, baik di level regional maupun global

  • Keywords: When leaving the end of the second millennium and entering the beginning of the third millennium, humankind is faced with the phenomenon of conflict in the name of religion, both on a regional and global level

  • There are so many conflicts that occur in the name of beliefs in different parts of the world

Read more

Summary

Pendahuluan

Ketika meninggalkan akhir milenium kedua dan memasuki awal milenium ketiga, umat manusia justru disuguhkan dengan fenomena konflik atas nama agama, baik dalam tataran regional maupun global. Tujuan utama sebuah dakwah atau misi keberagamaan setiap agama dalam era kontemporer bukan lagi mengajak orang luar masuk kedalam agama misionaris atau dai, melainkan memberi tuntunan bagi umat manusia secara luas, menawarkan makna hidup, menumbuhkan solidaritas kemanusiaan secara universal, memetakan problema-problema krusial yang tidak terlihat oleh masyarakat luas dan menawarkan solusi-solusi konkret bagi problema bersama, serta mendorong perubahan ekonomi, sosial, dan politik ke arah yang lebih baik. Sebagaimana kita ketahui, Cak Nur sangat menganjurkan sekali agar berbagai umat beragama di Indonesia senantiasa mengadakan dialog untuk menumbuhkan kearifan terhadap penganut agama yang berbeda satu sama lain. Sebagaimana biasa sudah menjadi pandangan Cak Nur, kerjasama demi kebaikan universal umat manusia, bagi Cak Nur justru berangkat dari keyakinan agama (islam) itu sendiri: setiap orang (kaum muslim) memiliki tanggungjawab kepada Tuhan yang harus bermuara pada kebaikan umat manusia dan harus pula dipertanggungjawabkan kepada kemanusiaan.

Aliansi Antar-Agama untuk Pemberantasan Pornografi
Aliansi Antar-Agama untuk Penanganan Kriminalitas
Aliansi Antar-Agama untuk Penyantunan Sosial
Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call