Abstract

Penelitian ini menganalisis dialektika konflik yang muncul dalam upaya emansipasi wanita berdasarkan eksplanasi dan pertimbangan antara al-Qur’an dan neurosains. Untuk menggali pemahaman yang lebih detail tentang bagaimana interpretasi al-Qur’an dan temuan dalam neurosains dapat berkontribusi terhadap pemahaman konflik yang sering terjadi. Al-Qur’an memposisikan wanita pada posisi yang mulia, memberinya kehormatan dan melindungi hak-haknya. Bahkan kedudukan yang diberikan agama islam terhadap perempuan, merupakan kedudukan yang tidak pernah diperoleh pada syariat agama samawi atau penganut ajaran-ajaran terdahulu. Metode penelitian yang digunakan ialah library research melalui analisis isi terhadap teks al-Qur’an serta literature ilmiah dalam neurosains. Hasil penelitian mengidentifikasikan bahwa dialekta konflik emansipasi perempuan antara pandangan tradisional dan pandangan lebih progresif seringkali menciptakan ketegangan. Sedangkan ilmu neurosains bertujuan untuk mengarahkan tugas, hak, dan kewajiban perempuan sebagaimana fitrahnya dan menyediakan pemahamana atas dasar biologis dari perbedaan gender yang dipengaruhi persepsi dan kemampuan individu. Sehingga dapat memperoleh pemahaman yang lebih kompleks dengan melalui pendekatan inklusif yang mengintegrasikan aspek-aspek agama dan sains.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call