Abstract

Maroon Mangrove Edupark (MMEP) adalah salah satu hutan mangrove yang paling banyak dikunjungi masyarakat Semarang. Tempat tersebut berlokasi dekat dengan Pantai Maroon dan Bandara Internasional Ahmad Yani. MMEP tergolong wisata baru di Semarang yang diharapkan dapat memberikan nilai ekonomi bagi masyarakat sekitar. Keuntungan ekonomi yang didapatkan pengunjung dan pengelola dapat diketahui melalui valuasi ekonomi. Strategi pengembangan diperlukan guna menjaga keberadaan dan dapat mendatangkan keuntungan ekonomi yang besar di masa depan. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menganalisis strategi mempertahankan keberadaan MMEP yang berkelanjutan. Valuasi ekonomi serta evaluasi faktor internal dan eksternal dapat digunakan sebagai acuan dalam mengelola dan mengembangkan MMEP. Komponen valuasi ekonomi yang ditentukan adalah total nilai ekonomi dan harga tiket masuk wisata. Metode Individual Travel Cost Method (ITCM) digunakan untuk menganalisis nilai ekonomi dari MMEP. Nilai ekonomi total aktual MMEP adalah Rp 421.169.436,00. Potensi wisata yang dimanfaatkan baru sebesar 36,83% dari nilai ekonomi total. Nilai tersebut dapat ditingkatkan dengan meningkatkan biaya yang diterima langsung MMEP dari biaya perjalanan yang dikeluarkan responden. Nilai WTP (Willingness To Pay) yang dapat digunakan sebagai acuan dalam penetapan biaya tiket masuk wisatawan di objek wisata MMEP adalah Rp 9.000,00. Kondisi pengelolaan MMEP berada pada kuadran III. Langkah yang sebaiknya diambil untuk mengembangkan MMEP adalah menggunakan strategi konservatif Weakness-Opportunity (WO), yaitu dengan menekan kelemahan dan melakukan tindakan yang dapat memperbesar peluang.
 
 Kata kunci: valuasi ekonomi, strategi konservatif, individual travel cost method, mangrove, analisis SWOT

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call