Abstract

African Swine Fever (ASF) adalah penyakit menular pada babi dengan tingkat mortalitas mencapai 100%. Pada tahun 2019, penyakit ini sebabkan wabah pada provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), dimana merupakan provinsi penghasil babi terbesar di Indonesia. PCR masih digunakan sebagai alat diagnosa untuk deteksi ASF virus (ASFV). Lepas dari sensitifitas dan spesifitasnya mencapai 90%, hasil dari PCR untuk mendeteksi ASGV masih memberikan false negatives pada beberapa laboratorium. Sehingga, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan PCR yang sangat sensitif untuk deteksi ASFV secara akurat di NTT. Metode penelitian dimulai dengan penentuan tipe dari sampel, primers setup, ekstraksi DNA, pencampuran master mix, proses amplifikasi, dan elektroforesis. Hasil PCR menunjukkan bahwa ASFV dideteksi pada hati, ginjal, dan limpa dari babi yang mati di Kabupaten Kupang, NTT dengan menggunakan primer : 5' CGCAGAGGTAAGCTTTCAGG 3' (forward primer) dan 5' GCCGATACCACAAGATCAGC 3' (reverse primer) dari gen p72. Panjang produk PCR mencapai 372 bp. Sehingga, hasil studi ini dapat diaplikasikan sebagai referensi bagi laboratorium di NTT dalam mendiagnosa ASF sehingga penyakit tidak menyebar dengan cepat dan menyebabkan wabah berikutnya.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call