Abstract


 Southeast Sulawesi Province is part of Sunda Banda Seascape and occupies the area of Coral Triangle that has high biodiversity. One of the way to protect areas of high ecological value is by establishing a Marine Protected Area (MPA). According to Goverment Regulation No. 60/2007 section 17. The purpose of this study is to find potential areas to be recommended as core zones, utilization zones and sustainable fisheries zones or other zones. Marxan analysis is a tool used to identify potential sites for the placement of core zones and utilization zones. The target of conserving this location is to protect the habitat of coral reefs, seagrass and mangrove. The proportions of targets used in the Marxan scenario for all three habitats are 30%, 40% and 50%. Result of nine MPAs zonation analysis in Southeast Sulawesi recommendations such as: core zone of MPA Muna Barat is 8% and 13% and utilization zone is 12%; Core zone in MPA Bombana is 8.6% and 5.7% meanwhile the utilization zone of 4.6% and 7.5%; Core zone in MPA Kolaka is Kolaka 10% and 6% moreover utilization zone 7%; Core zone of MPA Central Buton is 3% and 2% while utilization zone 9%; Core zone of MPA South Buton while utilization zone of 6.4% and 6.2%; Core zone of MPA Muna is 10% and 7% besides, utilization zone 8,5% and 23%; Core zone MPA North Kolaka is 4% and 7% while utilization zone is 4% and 49%; core zone MPA Buton is 2.5% and 3% while the utilization zones are 2.5% and 2.6%.
 
 
 Keywords
 Sunda Banda Seascape, Marxan, coral triangle

Highlights

  • Provinsi Sulawesi Tenggara merupakan bagian dari Sunda Banda Seascape dan menempati kawasan Coral Triangle yang memiliki keanekaragaman hayati tinggi

  • One of the way to protect areas of high ecological value is by establishing a Marine Protected Area (MPA)

  • The purpose of this study is to find potential areas to be recommended as core zones, utilization zones and sustainable fisheries zones or other zones

Read more

Summary

PENDAHULUAN

Provinsi Sulawesi Tenggara merupakan, salah satu dari tiga subseascape yang berada di Sunda Banda. Bentang laut ini merupakan salah satu kawasan dengan keanekaragaman hayati tertinggi di dunia karena dipengaruhi oleh topografi dan kondisi oseanografi yang unik sehingga mampu mendukung keberagaman biota dan habitat-habitat penting didalamnya (Burke et al, 2012). Pemerintah No 60 Tahun 2007, KKP adalah kawasan perairan yang dilindungi, dikelola dengan sistem zonasi untuk mewujudkan pengelolaan sumber daya ikan dan lingkungannya secara berkelanjutan. Selanjutnya luas zona inti dalam KKP minimum adalah 20-30% untuk menjaga keberlangsungan stok biota yang menjadi target pemanfaatan (Krueck et al, 2017). Perancangan zonasi terutama zona inti ini diharapkan berbasis ilmu pengetahuan dengan menerapkan metode yang tepat sehingga menghasilkan area-area zona yang sesuai dengan prinsip perlindungan kawasan konservasi perairan. Tujuan dari kajian ini adalah membuat desain zonasi dalam KKP yang dapat melindungi keanekaragaman hayati dan mendukung perikanan

METODOLOGI PENELITIAN
Data dan Skenario
Lokasi spesies penting
HASIL DAN PEMBAHASAN
KESIMPULAN
Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call