Abstract

Jaring pemantauan deformasi Sesar Sermo telah dibangun menyebar sepanjang jalur sesar sebanyak 15 titik. Namun demikian, pada saat pengukuran lapangan dengan menggunakan GPS secara simultan masih terdapat kendala dalam hal ketersediaan alat GPS. Penyediaan alat dalam jumlah banyak tidak mudah untuk dilakukan serta membutuhkan biaya yang besar. Oleh karena itu diperlukan pembuatan desain jaring pemantauan deformasi yang efisien namun tetap sensitif terhadap deformasi yang terjadi. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk mendesain konfigurasi jaring pemantauan deformasi Sesar Sermo yang optimum berdasarkan kriteria sensitivitas jaringan. Desain jaringan dilakukan terhadap dua jaring yang berbeda, yaitu jaring GPS makro yang terdiri atas 5 titik, dan jaring GPS makro dan mikro yang terdiri atas 15 titik. Jaring didesain untuk dapat mendeteksi pergeseran sebesar 5 mm dan 10 mm. Selanjutnya analisis sensitivitas jaring dilakukan dengan uji pergeseran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jaring GPS makro (terdiri 10 baseline ) belum cukup sensitif untuk mendeteksi pergeseran sebesar 5 mm. Namun untuk mendeteksi deformasi 10 mm, cukup digunakan 4 baseline dengan kontribusi yang paling signifikan terhadap sensitivitas jaring. Demikian juga jaring GPS makro dan mikro belum cukup sensitif untuk mendeteksi pergeseran 5 mm pada satu sisi blok sesar. Untuk bisa mendeteksi pergeseran 10 mm cukup dengan 26 baseline . Dengan demikian pengukuran tidak perlu dilakukan secara simultan di semua titik. Pengukuran dapat didesain dalam beberapa sesi sehingga jumlah alat GPS yang diperlukan dapat dikurangi dan biaya dapat direduksi.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call