Abstract
Indonesia dikenal dengan keanekaragaman hayati dan kekayaan sumber daya pertaniannya, termasuk industri pisang yang berkembang pesat. Berdasarkan data dari Food and Agriculture Organization, Indonesia merupakan negara ketiga terbesar produsen buah pisang di dunia setelah India dan Tiongkok pada tahun 2022, dengan total produksi sebesar 9,24 juta ton yang meningkat menjadi 9,33 juta ton pada tahun 2023. Meskipun demikian, jumlah ekspor buah pisang Indonesia masih relatif rendah, hanya mencapai 24.847 ton atau sekitar 0,27% dari total produksi pada tahun 2023. Konsumsi buah pisang dalam negeri pada tahun 2021 mencapai 5,01 juta ton, meninggalkan selisih produksi sebesar 3,73 juta ton atau 42,6%. Pasar ekspor utama bagi buah pisang Indonesia adalah Malaysia, yang menyumbang 50,68% dari total ekspor pada tahun 2023, sedangkan Singapura menyumbang sekitar 18,53%. Analisis Revealed Comparative Advantage (RCA) menunjukkan bahwa nilai RCA ekspor pisang Indonesia ke Malaysia lebih tinggi dibandingkan dengan Singapura, dengan peningkatan stabil terutama pada tahun 2022 dan 2023. Analisis Export Competitiveness Index (ECI) menunjukkan bahwa Indonesia berada pada posisi menengah dibandingkan dengan Filipina, Vietnam, Ekuador, Thailand, dan India, dengan rata-rata nilai ECI sebesar 0.95. Meskipun ada peningkatan signifikan pada tahun 2021 dan 2022, penurunan pada tahun 2023 menunjukkan bahwa Indonesia masih perlu meningkatkan daya saing kompetitifnya.
Talk to us
Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have
Similar Papers
Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.