Abstract

ABSTRACT
 Gunung Tujuh Lake is located in the Kerinci Sebelat National Park (TNKS) area and is a caldera lake formed by past volcanic eruptions with an altitude of ± 1,996 meters above sea level. The uniqueness of Lake Gunung Tujuh is that it is one of the highest lakes in Southeast Asia. According to Law Number 23 of 1997 concerning Environmental Management, the carrying capacity of a tourist area is a certain ability of an area to receive tourists. The capability of the area is the ability of the maximum number of tourists to utilize the area so as not to cause damage or decrease in the quality of the environment. To find out the maximum threshold for the number of visitors, that is by calculating the Real Carrying Capacity (RCC) as well as the Effective Carrying Capacity (ECC). The purpose of this study was to determine the carrying capacity of ecotourism hiking trails on the Gunung Tujuh lake by calculating the capacity of people who can visit a tourist area effectively. The analysis of the data used in the research on the carrying capacity of Gunung Tujuh tourism is a qualitative method. to determine the maximum number of visits to an area which is based on physical conditions and management conditions in the area, considering three main levels namely: physical carrying capacity (Physical Carrying Capacity/PCC), real carrying capacity (Real Carrying Capacity/RCC) and carrying capacity-effective support (Effective Carrying Capacity/ECC). The results of the research on the carrying capacity of the Gunung Tujuh hiking trails show that the carrying capacity of tourism for visitors who can travel while still obtaining satisfaction with a PCC value of 240 people/day. The RCC value is 233 people per day. The ECC value is 177 people/day. Where the real capacity value has not exceeded the carrying capacity, it is still a small scale for ecotourism carrying capacity.
 Keywords : Capacity, Carrying, Ecotourisme, Gunun, Tujuh 
 
 ABSTRAK
 Danau Gunung Tujuh terletak pada wilayah Taman Nasional Kerinci Sebelat (TNKS) dan merupakan danau kaldera yang terbentuk akibat letusan gunung berapi dimasa lampau dengan ketinggian ± 1.996 mdpl. Keunikan dari Danau Gunung Tujuh merupakan salah satu danau tertinggi di Asia Tenggara. Menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup bahwa daya dukung kawasan wisata merupakan kemampuan tertentu suatu kawasan untuk menerima wisatawan. Kemampuan kawasan tersebut merupakan kemampuan jumlah maksimal wisatawan dalam memanfaatkan kawasan sehingga tidak menimbulkan kerusakan atau penurunan kualitas lingkungannya. Untuk mengetahui ambang batas maksimum jumlah pengunjung yaitu dengan menghitung Daya dukung Riil (Real Carrying Capacity/RCC) maupupun Daya Dukung Efektif (Effective Carrying Capacity/ECC). Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui daya dukung ekowisata jalur pendakian danau Gunung Tujuh dengan mengitung berapa kapasitas orang yang dapat mengunjungi suatu areal wisata tersebut secara efektif. Analisis data yang di gunakan dalam penelitian daya dukung wisata Gunung Tujuh adalah metode kualitatif. untuk menetapkan jumlah kunjungan maksimum suatu area dimana didasarkan pada kondisi fisik dan kondisi-kondisi manajemen pada area, mempertimbangkan tiga tingkatan utama yaitu: daya-dukung fisik (Physical Carrying Capacity/PCC), daya dukung riil (Real Carrying Capacity/RCC) dan daya-dukung efektif (Effevtive Carrying Capac-ity/ECC). Hasil penelitian daya dukung jalur pendakian Gunung Tujuh bahwa daya dukung wisata untuk pengunjung yang dapat melakukan wisata dengan tetap memperoleh kepuasan nilai PCC sebesar 240 orang /hari. Adapun nilai RCC sebesar 233 orang /hari. Untuk nilai ECC yaitu sebesar 177 orang/hari. Dimana nilai daya rill belum melampaui kapasitas dayadukung masih skala kecil untuk daya dukung ekowisata. 
 Kantakunci : Daya Dukung, Ekowisata, Gunung Tujuh

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call