Abstract

Pandemi COVID-19 memberikan imbas negatif pada berbagai sektor kehidupan sehingga kebijaksanaan pemerintah dalam menentukan prioritas intervensi berbasis bukti menjadi sangat penting. Pemerintah Daerah DKI Jakarta memilih kebijakan PSBB Transisi sebagai upaya relaksasi perekonomian, tetapi perlu diketahui seberapa efektif kebijakan tersebut dalam rangka pengendalian COVID-19. Tujuan penelitian ialah mengetahui dampak dari implementasi PSBB dan PSBB Transisi di DKI Jakarta serta kapasitas sistem kesehatan dalam rangka penanganan dan penge-ndalian COVID-19. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode studi kepustakaan (desk research) dan studi kepakaran tentang PSBB dan implementasinya. Situasi kasus penelitian ini menggunakan periode saat penerapan PSBB dan PSBB Transisi DKI Jakarta sejak 10 April–30 Juli 2020. Angka insiden dan positivity rate COVID-19 meningkat seiring diberlakukannya PSBB Transisi. Mobilitas masyarakat DKI Jakarta mengalami peningkatan, terutama di tempat umum, tempat kerja, pusat perbelanjaan dan penurunan pada mobilitas di tempat tinggal dan taman jika dibandingkan saat diberlakukannya PSBB. Ditemukan juga bahwa kapasitas sistem kesehatan masih rendah termasuk dalam hal infrastruktur dan fasilitas kesehatan serta Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK). Pelonggaran PSBB terlalu dini diterapkan sehingga tidak efektif dan kontraproduktif dengan upaya penanganan dan pengendalian COVID-19 yang telah diupayakan DKI Jakarta sejauh ini. Perlu penyusunan strategi konkrit pengarusutamaan promotif dan preventif dengan melibatkan Ahli Kesehatan Masyarakat.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call