Abstract
Background: High demands in all conditions require proffesional health workers. In dealing with patients, health workers need high emotional intelligence and problem solving skills that are qualified to deal with various problems. Objective: To analyze correlation between emotional intelligence with problem solving skill of health student of Faculty of Medicine Universitas Hasanuddin. Method: This quantitative research was conducted in August-September 2017, using observational study design with cross sectional analytic approach. Population in this research is health students Faculty of Medicine Universitas Hasanuddin who forced in 2013, 2014, 2015, 2016 (N=1995). Sampling technique using cluster random sampling (n=333). The data were analyzed with Spearman’s Rho test. Results: More than half of respondents had a low emotional intelligence (58.3%) and medium level of problem solving skill (51,4%). Correlation coefficient both of them is weak (r=0,222; p value = 0.000 <0,05). Conclusion: There is a weak correlation between emotional intelligence with problem solving skill of health student of Faculty of Medicine Hasanuddin University. The higher the emotional intelligence of the student, the higher the level of problem solving skill.
Highlights
High demands in all conditions require proffesional health workers
qualified to deal with various problems
This quantitative research was conducted in August-September 2017
Summary
Kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk merasakan, memahami secara efektif, menerapkan daya dan kepekaan emosi sebagai sumber energi, informasi, koneksi dan pengaruh manusia (Agustian, 2005). Hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap 333 responden tentang kecerdasan emosional Mahasiswa Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin, menunjukkan bahwa lebih dari setengah responden memiliki gambaran kecerdasan emosional yang rendah yakni 194 responden (58,3%). Goleman (2015) menyatakan bahwa banyaknya mahasiswa yang memiliki kecerdasan emosional rendah menunjukkan bahwa terdapat masalah saat pembentukan kecerdasan emosional. Kecerdasan emosional responden yang rendah mungkin disebabkan oleh adanya proses yang hilang dalam pembentukan kecerdasan emosional pada kerangka konsep dalam masa pendidikan baik dalam masa pembelajaran demi menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, masa pembelajaran dalam penyelesaian masalah, masa pembelajaran dalam membentuk sikap dan tingkah laku professional, masa pembelajaran aktif dan mandiri, dan masa pembelajaran saat berada di dalam masyarakat (Nursalam & Efendi, 2006). Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa Kesehatan Di Fakultas Kedokteran Unhas memiliki tingkat pemecahan masalah yang sedang. Ini bisa dikarenakan adanya faktor emosional yang mempengaruhi problem solving skill mahasiswa, terlebih lagi dari hasil penelitian ini diperoleh bahwa kecerdasan emosional mahasiswa sebagian besar masih rendah.
Published Version (Free)
Talk to us
Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have