Abstract

WBP pelaku pelecehan seksual umumnya mendapatkan stigma dan diskriminasi, yaitu diperlakukan semena-mena, dikucilkan, dipukuli serta diberi label “monster”. Stigma dan diskriminasi yang diberikan berdampak pada psikologis dan sosial WBP. Untuk mengatasi masalah akibat perilaku stigma tersebut, WBP perlu strategi yang efektif. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi koping WBP laki-laki dalam menghadapi stigma sebagai pelaku pelecehan seksual di dalam Lapas Penelitian ini dilakukan di sebuah Lembaga Pemasyarakatan di Jawa Tengah dengan metode studi kasus. Sampel berjumlah lima WBP yang diambil secara purposive dengan kriteria yaitu WBP pelaku pelecehan seksual yang mengalami stigma berdasarkan kuesioner Perceived and Public Stigma, berusia minimal 18 tahun, tidak buta huruf, komunikatif, mampu menyampaikan pendapat dan bersedia menjadi partisipan. Instrumen yang digunakan adalah panduan wawancara terstruktur. Proses wawancara direkam menggunakan Digital Voice Recorder, kemudian dibuat transkrip dan dianalisis menggunakan metode Colaizi. Dari hasil analisis data disimpulkan adanya dua tema strategi koping WBP menghadap stigmatisasi yaitu mendiamkan orang yang mengejek untuk menghindari keributan dan melawan orang yang mengejek. Dengan demikian dapat disimpulkan dari penelitian ini bahwa strategi koping yang digunakan oleh WBP pelaku pelecehan seksual ketika mengalami stigmatisasi yaitu diam atau melawan. Diam merupakan koping yang maladaptif, namun menjadi koping yang paling aman selama WBP di LAPAS untuk menghindari pertengkaran antar WBP.

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call

Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.