Abstract
Indonesia is an agrarian country having rich in variety of natural and biological resources. With such capacity, Indonesia has a chance to develop agribusiness, as for in the area of agritourism. However, the problem is the farmers have a limitation to create agricultural activities for tourism. This study explains agritourism development in Indonesia with Taiwan agritourism-oriented. The method uses combine approach, i.e., literature and comparative studies, and analyze them with relevant theories. The result of this study found that agritourism management in Indonesia is still limited and has not been optimized. The conclusion of this study is that Taiwan case study can be applied to promote agritourism as for Indonesia, not even limited to the agriculture sector, but it can also be applied to the cultural sector.
 Keywords: Agritourism, agriculture activities, tourism, marketing strategy, farm tourism
Highlights
Wisata pertanian atau yang lebih dikenal dengan agrowisata mengalami peningkatan peminat dalam beberapa tahun belakangan ini, alasan pengunjung melakukan kegiatan agrowisata biasanya untuk mencari ketenangan, jauh dari hiruk pikuk perkotaan, menikmati udara yang sejuk dan keindahan alam
The result of this study found that agritourism management in Indonesia is still limited and has not been optimized
Ia memperoleh gelar Ph.D dalam bidang Perencanaan Lingkungan dari Griffith University, Australia pada tahun 1992 dan minat penelitiannya pada Perencanaan dan Pengembangan Tata Ruang dan juga Isu berkelanjutan, terutama yang terkait dengan pembangunan di Indonesia dan Asia Tenggara
Summary
Bagian ini akan menghantarkan profil agrowisata di Taiwan dan Indonesia. Pola wisata pertanian di Taiwan dikaitkan dengan proses pemeliharaan kehidupan pedesaan, termasuk brand image hingga pemasaran. Agrowisata di Taiwan sebagian besar dikembangkan oleh TLFDA, dikutip dari website resminya, TLFDA merupakan lembaga non-profit yang didirikan pada tahun 1998, organisasi ini bertujuan untuk mengembangkan potensi wisata pertanian dan daerah pedesaan di Taiwan. Salah satu strategi pemasaran yang dilakukan Taiwan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan pada sektor pariwisata pertanian adalah dengan melakukan cobranding antara citra pertanian dan pengalaman aktifitas pertanian. Liang et al, (2020) telah melakukan penelitiannya dengan menguji kecocokan dan hubungan antara citra pertanian dan pengalaman aktifitas pertanian berdasarkan perspektif co-branding, dua hal ini bersama-sama menciptakan pengalaman wisata pada wisata pertanian. Berdasarkan penelitian Liang et al, (2020) yang menganalisis hubungan antara citra pertanian dan aktifitas pertanian dengan perspektif co-branding, maka pada tulisan ini dilihat citra pertanian dan aktifitas pertanian dari beberapa agrowisata di Indonesia. Hasil pengamatan beberapa sampel agrowisata di Pulau Jawa dan Bali, Indonesia
Talk to us
Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have
Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.