Abstract

Peribahasa merupakan salah satu bentuk sastra lisan nusantara yang memiliki arti strategis. Salah satu di antara peribahasa adalah bidal. Untuk memperoleh gambaran yang lebih komprehensif tentang struktur dan isi bidal, penulis melakukan penelitian dengan judul Bidal Melajoe Djilid Kedoea sebagai Materi Pembelajaran Budi Pekerti di Sekolah: Analisis Etnolinguistik. Analisis etnolinguistik terhadap bidal Melayu merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Istilah etnolinguistik digunakan dalam studi khusus linguistik yang berkaitan dengan disiplin ilmu antropologi (Robins, 1981). Etnolinguistik mengkaji proses terbentuknya kebudayaan serta keterkaitan kebudayaan dengan bahasa. Melalui kajian etnolinguistik seorang peneliti dapat menemukan makna di balik pemakaian bentuk-bentuk kebahasaan dan register tertentu. Selain itu, melalui kajian etnolinguistik para peneliti dapat memahami budaya masyarakat lewat bahasa yang dituturkan (Foley, 2001: 3-5). Objek penelitian ini adalah bidal Melayu. Sumber data adalah buku Bidal Melajoe Djilid Kedoea karya Soetan Machoedoem dan B. Dt. Seri Maharadja terbitan Balai Pustaka tahun 1921. Rumusan pertanyaan penelitian: (a) Bagaimanakah struktur bidal dalam Bidal Melajoe Djilid Kedoea? (b) Nilai-nilai sosial budaya etnis Melayu apa sajakah yang terefleksikan dalam Bidal Melajoe Djilid Kedoea? Tujuan penelitian: (a) Mendeskripsikan struktur bidal yang terdapat dalam Bidal Melayu Jilid Kedoea, (b) Mendeskripsikan nilai-nilai sosial budaya etnis Melayu yang terefleksikan dalam Bidal Melajoe Djilid Kedoea. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bidal dalam Bidal Melajoe Djilid Kedoea tersusun dalam bentuk kalimat tunggal dan kalimat majemuk. Dari segi isi, terdapat bidal yang merefleksikan nilai-nilai sosial-budaya etnis Melayu. Nilai-nilai ini penting diajarkan kepada siswa sebagai salah satu bentuk pemertahanan budaya.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call