Abstract

The aim of this community service was to introduce a new technology of Milk Blue Crab to improve its economic value. The activity was conducted by extension and demonstrating to the small medium enterprises in Pasuruan City. The success of activities was evaluated by qualitative and quantitative analysis. The results showed that the community was interested to try and implement this new technology (smoking cash fish, meat mincer, and grinder machine). However, there were some problems for the small medium enterprises to apply this method, such as inadequate equipment. Therefore, such technology was only conducted by home industry that still cannot extend its market share. Consequently, selling activities cannot operates well. The suggestion from this activity was important to make business partnership between government, entrepreneur and other institutions that has a relation to this activity to increase more society incomes. Keywords: blue crab, bubu net, steamer, sortage table

Highlights

  • Pembangunan kesehatan sebagai bagian dari upaya membangun manusia seutuhnya antara lain diselenggarakan melalui upaya kesehatan anak yang dilakukan sedini mungkin sejak anak masih dalam kandungan

  • The results showed that the community was interested to try and implement this new technology (smoking cash fish, meat mincer, and grinder machine)

  • MINAPOLITAN (Suatu Pendekatan Ekonomi, Sosial dan Lingkungan)

Read more

Summary

No Jenis Usaha

Menurut Juwana dan Romimohtarto (2000), rajungan sebenarnya mempunyai potensi besar untuk menjadi komoditi perikanan yang penting, bahkan komoditi ekspor. Di negaranegara maju seperti Amerika Serikat dan Jepang, Kalau diingat bahwa kepiting dapat menjadi hasil perikanan di Amerika Serikat dan Jepang, jenis serupa yang terdapat di perairan Indonesia pun mestinya juga dapat menjadi hasil perikanan andalan, karena salah satu dari kelompok kepiting yang merupakan hasil perikanan andalan Amerika Serikat, yakni Blue Crab (Callinec-tessapidus) dan Portunus trituberculatus yang juga merupakan hasil perikanan Jepang, merupakan satu familidengan rajungan dan kepiting Indonesia. Setidak-tidaknya untuk pasar Asia Tenggara, perikanan rajungan Indonesia dapat dikembangkan (Murachman, 1987). Menurut data BPS, nilai ekspor rajungan pada tahun 1993 mencapai US$ 1,042 M dan nilai ini selalu meningkat dari tahun ke tahun. Sebagian besar rajungan ini diekspor dalam bentuk rajungan beku tanpa kulit dan kepala. Produksi rajungan yang diekspor pada 1993 sebanyak 442,724 ton dalam bentuk tanpa kepala dan kulit, sedangkan yang dikonsumsi dalam negeri diperkirakan jauh lebih banyak (Anonymous, 2006a)

Dengan memperhatikan analisa situasi serta hasil pengamatan yang telah
Pengembangan Teknologi dan Agribisnis
HASIL DAN PEMBAHASAN
ANALYSIS AND CRITICAL CONTROL
KESIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Full Text
Paper version not known

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call

Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.