Abstract

Latar Belakang: Tempat pemakaman umum (TPU) adalah tempat yang digunakan untuk penguburan jenazah dan terjadi penguraian jenazah secara aktif di dalamnya. Proses penguraian ini menghasilkan nutrisi dan mineral tanah yang dapat mendukung pertumbuhan mikroorganisme di dalam tanah termasuk bakteri yang bersifat patogen. Bakteri patogen memiliki dampak yang lebih parah apabila bakteri tersebut resisten terhadap antibiotik. Di Indonesia belum terdapat data mengenai penelitian ini sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui populasi bakteri tanah di area TPU dan resistensinya terhadap antibiotik.. Metode: Sampel tanah diambil di area TPU Bonoloyo, Surakarta, Jawa Tengah pada 3 titik masing-masing dari 2 kedalaman 20 dan 50 cm. Sampel tanah diinokulasikan pada media NA (Nutrient agar) menggunakan metode spread plate. Setelah 48 jam, dilakukan penghitungan koloni dan pengamatan morfologi koloni yang dilanjutkan dengan pewarnaan gram. Isolat bakteri yang berhasil diisolasi diuji resistensinya terhadap 3 jenis antibiotik. Hasil: Rerata populasi bakteri tanah pada blok 12, 17, dan 21 pada kedalaman 20 cm adalah 4 x x 10⁶; 8 x 10⁶; dan 1 x 10⁶ CFU/g, sedangkan pada kedalaman 50 cm adalah 2,3 x 10⁶; 6 x 10⁶; dan 4 x 10⁶ CFU/g. Morfologi koloni bakteri berbentuk irregular (26 isolat), elevasi flat (19 isolat), dan warna isolat didominasi warna putih. Hasil pewarnaan Gram diperoleh 23 isolat merupakan Gram negatif dan 22 isolat merupakan Gram positif dengan bentuk sel dominan berbentuk kokus. Uji resistensi terhadap antibiotik menunjukkan bahwa isolat-isolat bakteri tersebut sudah resisten terhadap ampisillin (28,9%), Bacitracin (64,4%), dan Cefepime (57,8%). Kesimpulan: Populasi bakteri tanah pemakaman di TPU Bonoloyo pada kedalaman berbeda tidak berbeda nyata dengan jumlah berkisar antara 1 – 8 x 10⁶ CFU/g.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call