Abstract

Kemunculan Virtual Reality (VR) memungkinkan kegiatan melukis dilakukan di dunia maya,
 menawarkan media seni yang unik dengan sifat yang sangat berbeda dengan media seni
 konvensional. Perbedaan materialitas ini berpotensi menghasilkan alternatif media baru, sebuah
 teori yang dikemukakan oleh Gibson tentang bagaimana suatu lingkungan/sistem menawarkan
 alternatif berkreasi yang baru. Pada penelitian ini dilakukan eksperimen untuk mengeksplorasi
 pengalaman pembuatan karya seni dalam ranah virtual menggunakan software VR-Pain. Kami
 menggunakan pendekatan kualitatif heuristik yang terdiri atas keterlibatan awal, pencelupan,
 inkubasi, iluminasi, penjelasan, dan sintesis kreatif. Pada proses penelitian, ditemukan bahwa
 kemungkinan berkreasi dengan VR-Pain dihasilkan dari kuas virtual. Simulasi lukisan dalam
 VR juga melahirkan sense of agency, yaitu rasa kontrol seniman saat menciptakan karya seni
 pada lingkup virtual. Studi ini mengusulkan konsep baru keterjangkauan artistik dalam VR,
 yang mengacu pada segala sesuatu di lingkungan virtual yang memengaruhi proses kreatif
 dan ekspresi artistik selama pembuatan seni VR. Pemahaman terhadap kemampuan artistik
 membantu mengomunikasikan fungsionalitas dan kegunaan VR ke sarana kreatif dan artistik
 serta dapat meningkatkan kepuasan dan keterlibatan pengguna dalam praktik pembuatan seni.
 Studi ini menunjukkan bahwa diperlukan kolaborasi antara umpan balik diperlukan pengembang,
 peneliti, dan seniman untuk merancang antarmuka pengguna atau pilihan tools dalam sistem
 VR yang lebih kaya sehingga akan menjadikan VR sebagai media artistik yang lebih baik.
 
 Kata Kunci: alternatif-media-baru, lukis, rasa-kontrol, seni, virtual-reality

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call