Abstract
Background: Escherichia coli termasuk bakteri Gram negatif dan merupakan suspek utama infeksi saluran kemih dan gastroenteritis. Peningkatan kasus resistensi antibiotik terhadap E. coli terus meningkat karena ketidakpatuhan masyarakat dalam mengonsumsi antibiotik. Daun ungu (Graptophyllum pictum (L.) Griff) merupakan salah satu tanaman yang banyak tumbuh di Indonesia yang umumnya digunakan sebagai herbal. Tumbuhan ini memiliki kandungan alkaloid, flavonoid, tanin, dan steroid yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri. Kandungan tersebut didapatkan melalui proses ekstraksi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan efektivitas daun ungu yang diekstraksikan menggunakan metode Ultrasound Assisted Extraction pada frekuensi 30 kHz, 40 kHz, dan 50 kHz terhadap pertumbuhan E. coli. Penelitian ini merupakan penelitian murni eksperimental dan dilakukan secara in vitro. Metode: Uji aktivitas antibakteri menggunakan metode difusi sumuran, kemudian dilakukan pengukuran diameter zona hambatnya. Penelitian ini dianalisis menggunakan uji Kruskal-Wallis dan uji Mann-Whitney yang menghasilkan adanya perbedaan antarkelompok perlakuan yang signifikan. Rata-rata diameter zona hambat yang dihasilkan pada frekuensi 30 kHz, 40 kHz, dan 50 kHz masing-masing adalah 3,40 mm; 6,22 mm; 4,37 mm. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa frekuensi yang paling optimal, yaitu frekuensi 40 kHz dimana frekuensi tersebut mampu membentuk kavitasi pada sel daun ungu sehingga menghasilkan zat fitokimia yang memiliki kemampuan merusak struktur sel bakteri E. coli.
Published Version
Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have