Abstract

This research is discourse analysis with qualitative methods-deskriptif.Objek this study is the fruit of political advertising Gerindra Party and Democratic Party of Struggle (PDIP). The research problems are any marker of cohesion and coherence found in political advertising parati Gerindra and PDIP. Results of analysis menunujukkan cohesion markers found in the discourse of political advertising Gerindra party is katafora and reps while the discourse of political advertising PDIP is anaphora, substitution and conjunction. Meanwhile, coherence markers found in advertising Gerindra is perturutan relationship, parallelism relationship, and the relationship explanation or identification, whereas the coherence markers found in advertising discourse PDIP is perturutan relationships and relationship-knot background. These findings indicate that neither party political advertising discourse and discourse Gerindran PDIP political advertising is a good discourse and slick. Keywords: Cohesion, Coherence, Political Ads Gerindra and PDIP, Discourse Analysis

Highlights

  • This research is discourse analysis with qualitative methods-deskriptif.Objek this study is the fruit of political advertising Gerindra Party and Democratic Party of Struggle (PDIP)

  • The research problems are any marker of cohesion and coherence found in political advertising parati Gerindra and PDIP

  • Results of analysis menunujukkan cohesion markers found in the discourse of political advertising Gerindra party is katafora and reps while the discourse of political advertising PDIP is anaphora, substitution and conjunction

Read more

Summary

PENDAHULUAN

Wacana pemilu 2014 masih menyisakan banyak kesan dan pesan. Hal tersebut muncul akibat dari begitu beragam dan intensifnya iklan-iklan politik yang ditayangkan. Iklan-iklan politik yang bermediakan bahasa merupakan bagian dari praktik sosial sebagaimana yang dikemukakanFairclough (1995b : 33-34) “Bahasa secara sosial dan historis adalah bentuk tindakan dalam hubungan dialektikal dengan struktur sosial”. Dua partai itu sangat merepresentasikan iklan-iklan politik pada pemilu 2014 karena PDIP dan Partai Gerindra merupakan partai dengan jumlah kursi legislator terbanyak pertama dan peringgkat ketiga. Penelitian ini pada dasarnya merupakan penelitian lanjutan dari penelitian yang pernah dilakukan Ahmadi (2013) yang meneliti ideolgi iklan partai Gerindra pada pemilu 2014.Akan tetapi, penelitian sebelumnya tersebut belum secara tegas menganalisis kohesi dan koherensi wacana iklan partai Gerindra oleh karena itu penelitian ini diharapkan akan melengkapi dan mendapat temuan baru mengenai unsur-unsur kebahasaan dalam sebuah iklan politik. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan pemahaman bagi mahasiswa agar mengetahui dan memahami perangkat linguistik dan luar linguistik yang mendukung keberadaan wacana tersebut. Penelitian ini juga direncanakan akan dikirim ke jurnal Semantik STKIP Siliwangi Bandung

KAJIAN TEORI DAN METODE
Metode
HASIL DAN PEMBAHASAN
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Full Text
Paper version not known

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call