Abstract

Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) merupakan salah satu sistem pemanfaatan sumber energi baru terbarukan (EBT) untuk menghasilkan energi listrik. Penerapan PLTS di Indonesia terbilang cukup baik dengan dukungan rata-rata intensitas radiasi matahari sebesar 4,8 kWh/m2 per harinya. Untuk meminimalisir kerugian investasi PLTS akibat modal awal yang cukup besar, diperlukan sebuah analisis kelayakan atau yang disebut sebagai analisis tekno ekonomi. Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan analisis tekno ekonomi terhadap pemasangan PLTS rooftop On Grid System dengan kapasitas 120 kW di PT Santinilestari Energi Indonesia. Metode yang digunakan adalah kuantitatif prediktif dengan mengambil data perolehan energi pada tahun pertama beroperasi, yaitu sepanjang tahun 2020, untuk memprediksikan perolehan energi selama usia proyek dengan asumsi adanya degradasi kapasitas panel surya sebesar 0,5% per tahun. Parameter yang digunakan adalah Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Profitability Index (PI), dan Discounted Payback Period (DPP). Suku bunga acuan menggunakan nilai suku bunga di awal berjalannya proyek, yaitu sebesar 4,75%. Berdasarkan analisis yang dilakukan, diperoleh nilai NPV sebesar Rp 457.542.400,57; nilai IRR sebesar 8,17% atau lebih besar daripada MARR; nilai PI sebesar 1,32; dan DPP tercapai pada tahun ke-17, sehingga menunjukkan investasi PLTS rooftop On Grid System 120 kW ini layak untuk dilakukan.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call