Abstract


 
 
 ICAO Annex 19 mengenai Safety Management, menyatakan bahwa Safety Performance Indicator (SPI) merupakan parameter yang digunakan untuk mengukur kinerja yang berhubungan dengan keselamatan. SPI dapat menjadi peringatan dini terhadap kondisi keselamatan kerja, memudahkan identifikasi kelemahan suatu tren, sehingga memudahkan untuk perbaikan serta peningkatan keselamatan kerja. PT Dwi Angkasa merupakan perusahaan AMO yang bergerak dibidang jasa perbaikan dan perawatan aircraft emergency equipment. Penelitian telah dilakukan dengan menggunakan metode fishbone diagram dengan tujuan untuk mengetahui perubahan kondisi safety performance serta mengetahui faktor yang menjadi kontribusi pada perubahan kondisi safety di PT Dwi Angkasa pada tahun 2021 - 2022. Hasil perhitungan menunjukkan nilai SPI terbesar dan terkecil untuk divisi oxygen adalah 1, dan 0.03448, serta untuk divisi hydrostatic test sebesar 0.66667, dan 0.01754. Hasil analisis statistik memperlihatkan bahwa adanya kemunduran kondisi safety, dan metode fishbone memperlihatkan faktor penurunan tersebut berkaitan dengan sikap dan perilaku, instruksi dan prosedur yang dijalankan, kondisi material dan mesin yang digunakan, serta kondisi lingkungan kerja dan tempat kerja yang tersedia.
 
 

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call