Abstract

ABSTRAK
 Masalah gizi yang sangat penting untuk menjadi perhatian dan ditanggulangi terkait dampak jangka panjang. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (2018) prevalensi anemia di Indonesia masih tinggi yaitu 48,9%. Ibu hamil yang anemia berisiko melahirkan bayi berat badan lahir rendah bahkan kematian pada prenatal. Perlu upaya pencegahan anemia melalui fortifikasi makanan berupa penambahan kelor dalam produk mie. Tujuan penelitian menganalisis proksimat dan organoleptik pada produk mie. Penelitian eksperimental dengan tiga variasi konsentrasi, dilakukan uji proksimat dan organoleptik. Analisis data proksimat menggunakan nutrisurvey dan data organoleptik menggunakan perangkat lunak statistik. Hasil uji proksimat ada perbedaan antara ketiga sampel yaitu zat gizi sampel 3 paling tinggi dengan penambahan kelor 50 gram (10%). Hasil uji organoleptik ada perbedaan, diketahui sampel 2 yang penambahan kelor 25 gram (5%) paling disukai. Kesimpulannya produk mie yang mempunyai proksimat paling tinggi sampel 3 (10% kelor) dan organoleptik paling banyak pada sampel 2 (5% kelor). Rekomendasi produk mie sebaiknya menggunakan sampel 2 penambahan kelor 5% (25 gram) untuk menjadi produk mie berbahan kelor sebagai pagan sehat.
 Kata Kunci: Proksimat; Organoleptik; Mie Kelor

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call