Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana positioning brand Takoyaki Is Fum di Daerah Istimewa Yogyakarta. Atribut - atribut produk yang dijadikan sebagai variabel penelitian meliputi rasa, lokasi usaha, harga, pelayanan, kemasan, waktu tunggu, keramahan, tempat makan, kebersihan, dan kelengkapan produk. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode survey melalui proses pengisian kuesioner. Instrumen telah diuji validasi dan reliabilitasnya dengan menggunakan SPSS. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah masyarakat di Daerah Istimewa Yogyakarta yang setidaknya pernah satu kali membeli takoyaki yang kemudian diambil sebagai sampel sebanyak 100 responden. Data yang diperoleh kemudian diolah dengan SPSS teknik Multidimensional Scalling (MDS). Peta persepsi menunjukan bahwa merek De’Takoyaki Pakuwon Mall memiliki keunggulan pada atribut tempat makan. Sedangkan pada merek Takoyaki Kurisupi dipandang tidak memiliki keunggulan pada atribut-atribut yang telah ditentukan. Disisi lain, merek Takoyaki Disini, Takoyaki Klebengan dan Takoyaki Peko-Peko dianggap sama - sama memiliki keunggulan di atribut harga. Selanjutnya untuk merek Takoyaki Is Fum dipandang memiliki keunggulan di beberapa aspek yaitu aspek rasa, lokasi, pelayanan, waktu tunggu, keramahan, kebersihan, kemasan dan kelengkapan produk jika dibandingkan dengan merek lainnya. Dapat disimpulkan bahwa berdasarkan atribut- atribut yang telah ditentukan, merek Takoyaki Is Fum paling banyak diminati dibanding dengan merek lainnya.
Talk to us
Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have
Similar Papers
More From: Kajian Bisnis Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Widya Wiwaha
Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.