Abstract

Hampir semua perusahaan besar menciptakan sebuah sistem seleksi karyawan yang kompetitif untuk memilih dan memberi penghargaan kepada karyawan terbaiknya guna meningkatkan kinerja produktivitas, dan motivasi karyawan. Namun sayangnya, ada banyak faktor yang menyebabkan timbulnya masalah dalam pengambilan keputusan, seperti faktor diskriminasi, subjektifitas informasi yang dominan, dll. Untuk itulah dibentuk sebuah metode sistem pengambilan keputusan, akan tetapi semakin majunya perkembangan zaman, maka semakin kompleks juga perkembangan dari metode pengambilan keputusan yang telah ditemukan, hal ini akhirnya menjadi sebuah tantangan tersendiri untuk memilih metode mana yang lebih akurat untuk digunakan dalam pengambilan keputusan. Penelitian ini dilakukan untuk membandingkan metode Profile Matching, TOPSIS, dan MOORA untuk mengetahui nilai keakuratannya dengan melakukan pengujian sensitivitas. Dari hasil percobaan didapatkan untuk metode Profile Matching memiliki hasil tertinggi A6 dengan nilai preferensi sebesar 4,72, disisi lain untuk metode Topsis didapatkan hasil tertinggi A3 dengan nilai preferensi 2,97, dan metode Moora dengan hasil tertingginya yaitu A2 dengan nilai preferensi 18,92. Jika didasarkan dengan menggunakan pengujian sensitivitas metode Topsis merupakan metode yang lebih baik yang menghasilkan 2 nilai terendah dari 3 pengujian sensitivitas, dengan nilai sebesar 0,51 untuk sensitivitas 1 dan 1,91 untuk sensitivitas 3.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call